Pengamat: Munaslub Terlaksana jika Airlangga Gagal Jaga "Gawang" Golkar
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai, kemungkinan digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang akan menggantikan kepemimpinan Airlangga Hartarto 50 persen.
Ia menilai, wacana Munaslub akan semakin kencang jika Airlangga tak dapat menyolidkan barisan partainya.
Menurut dia, kepemimpinan Airlangga Hartarto menjadi kunci terjadi atau tidaknya Munaslub.
"Jadi saya melihat bahwa arah-arah Munaslub itu akan semakin kencang, akan semakin keras dan bisa saja terlaksana, kalau Pak Airlangga tidak mampu menjaga gawang Partai Golkar," kata Ujang kepada Kompas.com, Senin (24/7/2023).
Baca juga: Isu Munaslub, Elite Golkar: Pergantian Ketum Ada Waktunya, Ojo Kesusu
Menurut dia, Airlangga perlu melakukan konsolidasi dan menyolidkan barisan partainya, terutama para ketua dewan pimpinan daerah (DPD) di Indonesia sehingga tidak mewacanakan Munaslub.
"Atau justru Pak Airlangga kebobolan begitu ya, dan terlaksana Munaslub. Saya sih melihatnya masih 50 banding 50 ya, peluang Munaslub itu bisa memang terjadi, bisa juga tidak," ujar dia.
Mengenai faktor yang mendorong Munaslub, menurut dia, bisa berupa kasus hukum yang berkaitan dengan Airlangga.
Ia mencontohkan saat Airlangga memenuhi panggilan Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya, termasuk minyak goreng periode 2021-2022.
"Ini kan membuat Partai Golkar dalam posisi bahaya begitu. Nah saya melihatnya, ya kelihatannya arus Munaslub itu akan semakin kencang bisa saja terlaksana. Apalagi kita tahu bahwa Pak Luhut begitu ya, sudah siap menjadi ketua umum," ucap dia.
Baca juga: Luhut Mau Jadi Ketum Golkar, tapi Enggan Berkelahi dengan Airlangga Hartarto
Diberitakan sebelumnya, Partai Golkar tengah dilanda isu perpecahan. Sejumlah elite disebut mendorong digelarnya Munaslub mencopot Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum.
Sementara itu, kubu lainnya ngotot mengusung Airlangga, baik sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden meski elektabilitasnya rendah.
"Insya Allah kami optimis bahwa kami masih tetap, sampai hari ini, kami mencalonkan ketum kami Pak Airlangga Hartarto, baik sebagai capres maupun cawapres," ujar Ketua Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar MQ Iswara, Jumat (19/5/2023).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Komentar
Posting Komentar