PPDB SMA di Bogor Banyak Terjadi Manipulasi KK
Bogor, Beritasatu.com - Polemik penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kota Bogor, khususnya tingkat SMA. PPDB tingkat SMA menjadi perhatian utama karena pengawasannya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kecurangan yang paling umum terjadi adalah manipulasi kartu keluarga (KK) agar siswa bisa masuk melalui jalur zonasi.
Untuk tingkat SLTP, Pemerintah Kota Bogor berhasil menertibkan berbagai kecurangan dengan melakukan verifikasi lapangan, dan sebanyak 297 siswa yang curang telah didiskualifikasi.
Dugaan kecurangan dalam seleksi PPDB banyak terjadi di sekolah-sekolah favorit tingkat SLTA di Kota Bogor. Beberapa orang tua menggunakan KK saudara yang tidak aktif untuk mendaftarkan anak mereka, dengan cara memanfaatkan celah peraturan jalur zonasi.
Hal ini menjadi masalah serius bagi Joko Sarjanoko, salah satu wali murid, yang melaporkan dugaan penyalahgunaan KK karena menyebabkan putrinya gagal diterima di SMAN 1 Kota Bogor melalui jalur zonasi.
"Ini kan kejadian yang aneh, ada yang menumpang KK di alamat rumah saya diterima. Yang punya KK asli tidak diterima, sementara yang menumpang KK di alamat rumah saya justru diterima. Terus siapa yang melakukan verifikasi ini," ungkap Joko.
Ia meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencontoh langkah yang sudah diambil Pemerintah Kota Bogor dalam menertibkan berbagai pelanggaran terkait KK dalam pendaftaran siswa melalui jalur zonasi.
Seperti yang telah dilaporkan sebelumnya, polemik PPDB di Kota Bogor terutama disebabkan oleh orang tua dari luar daerah yang memanfaatkan celah aturan dengan menumpang KK warga sekitar untuk memasukkan anak mereka ke sekolah favorit melalui jalur zonasi. Dampak dari celah ini adalah hanya 4 dari 161 siswa dari jalur zonasi di SMAN 1 Kota Bogor yang berasal dari sekitar sekolah, sementara sisanya merupakan warga dari daerah jauh yang memanfaatkan KK untuk mengakali sistem.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
"Ini zalim namanya, bayangkan saja, yang warga sekitar tidak diterima. Sementara warga dari jauh diterima, bahkan ada 13 yang dari kabupaten," lanjut Joko.
Pihak sekolah menolak klaim bahwa siswa yang diterima adalah warga luar wilayah Bogor Tengah. Ketua Panitia PPDB SMAN 1 Kota Bogor, Yusuf Sulaeman, mengatakan bahwa siswa-siswa tersebut memang telah masuk dalam daftar KK warga sekitar.
Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim, menyampaikan bahwa kecurangan PPDB untuk tingkat SMP telah berhasil ditertibkan oleh Pemerintah Kota Bogor. Dengan tim verifikasi, sebanyak 297 pendaftar yang KK-nya tidak sah telah didiskualifikasi. Penyimpangan ini disebabkan oleh ketidakseimbangan jumlah sekolah negeri, yaitu beberapa wilayah memiliki banyak warga namun jumlah sekolah yang terbatas. Pemkot Bogor berencana melakukan diskresi untuk sekolah-sekolah yang sudah tidak memiliki anak angkatan, salah satunya dengan menambahkan jalur bina lingkungan.
"Ke depannya, sekolah-sekolah yang berada jauh dari permukiman akan ditambah jalur bina lingkungan," lanjut Dedie.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar