Target Menekan Angka Hepatitis di Tahun 2030, Kemenkes Beri Perhatian Lebih pada Sejumlah Provinsi Ini - kompas

 

Target Menekan Angka Hepatitis di Tahun 2030, Kemenkes Beri Perhatian Lebih pada Sejumlah Provinsi Ini

Jul. 26th, 2023

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi mengungkapkan bahwa Indonesia sudah membangun kesepakatan global untuk menekan angka hepatitis B dan C pada tahun 2030.

Hal itu menjadi salah satu target yang akan dibawa menjelang peringatan Hari Hepatitis Sedunia pada 28 Juli mendatang.

"Hepatitis adalah peradangan hati yang sebagian besar penyebabnya adalah virus dan menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia, termasuk di Indonesia," kata Imran dalam diskusi daring mengenai Hari Hepatitis Sedunia, Rabu (26/7/2023).

Baca juga: SEMA Nikah Beda Agama, Alissa Wahid: Jangan Paksa Aturan Dikenakan ke Semua Agama

Oleh karena itu, Kemenkes melakukan sejumlah rangkaian intervensi pencegahan dan penanggulangan hepatitis.

Baca juga: Kemenkes Ungkap 4,2 Persen Balita Menderita Hepatitis B

Imran mengatakan, upaya intervensi tersebut turut melibatkan masyarakat. Sebab, di Indonesia, penderita hepatitis B dan C diperkirakan ada 20 juta orang.

"Yang terserang hepatitis B itu sebesar 7,1 persen atau setara sekitar 18 juta penduduk Indonesia. Kemudian, kalau hepatitis C, itu sekitar 1 persen atau sekitar 2,5 juta penduduk," ujar Imran.

Serangkaian intervensi itu mulai dari sosialisasi pola hidup bersih sehat (PHBS), pemberian vaksin hepatitis B, dan mencegah penularan dari ibu ke anak.

Baca juga: Jerat Tersangka Kabasarnas dan Kode Rahasia "Dako" di Balik Dugaan Suap Rp 88,3 Miliar

Kemudian, notifikasi pasangan dan anak, uji saring infeksi menular lewat transfusi darah hingga penerapan kewaspadaan standar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Penggunaan narkoba suntik juga perlu kita perhatikan," kata Imran.

Baca juga: Kemenkes: Dari Data Rikesda 2013, Penderita Hepatitis B dan C di Indonesia Capai 20 Juta Orang

Terakhir, Imran mengatakan, Kemenkes memberi perhatian lebih ke sejumlah provinsi di Indonesia untuk mencapai target pada 2030.

Daerah-daerah yang dimaksud adalah yang memiliki jumlah penduduk berlebih.

"Karena di situ lah, ibu hamilnya juga banyak. Itu jadi yang perlu kita soroti. Jadi, kayak daerah Jawa, terus Sumatera Utara, Sulawesi Selatan itu perlu kita fokuskan," ujar Imran.

Baca juga: Profil Henri Alfiandi, Pati Bintang 3 TNI AU yang Jadi Tersangka KPK Jelang Pensiun

Akan tetapi, hal itu ditegaskan bukan berarti Kemenkes mengesampingkan provinsi lainnya. Pencegahan dan penanggulangan terhadap hepatitis pada provinsi lain terus dilakukan Kemenkes.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Semua provinsi berisiko karena prevalensi merata. Perhatian lebih ditujukan pada provinsi dengan penularan tinggi, seperti Nusa Tenggara Timur," kata Imran.

Baca juga: Lakukan Pemeriksaan Hepatitis pada Ibu Hamil, Kemenkes: 50.744 Orang Positif

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Komentar