Densus 88 Usut Penggalangan Dana via Telegram oleh Tersangka Teroris Karyawan PT KAI
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F08%2F1692080145-4080x1780.webp)
Jakarta, Beritasatu.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap bahwa DE (28 tahun) yang merupakan tersangka teroris karyawan PT KAI melakukan penggalangan dana melalui media sosial Telegram.
"Yang bersangkutan memiliki satu akun di Telegram. Akun itu gunanya untuk menggalang dana," kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar dalam konferensi pers di Mabes Polri, Selasa (15/8/2023).
Kendati demikian, Aswin belum memerinci terkait berapa besaran dana serta aliran hasil penggalangan itu. Sebab, pihaknya masih melakukan pendalaman.
"Ini juga besarannya berapa dan ke mana ini masih didalami oleh penyidik. Nanti kita perjelas lagi dengan penyidik," ucapnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengatakan, DE keterlibatannya memiliki berupa senjata api rakitan dalam unggahan akun Facebook.
"Diduga telah memiliki berupa senjata api rakitan dalam postingan akun Facebooknya Berupa postingan uji coba senjata rakitan pistol di sebuah perkebunan," kata Aswin saat dikonfirmasi wartawan, Senin (14/8/2023).
Dikatakan Aswin, DE juga tergabung dalam grup Telegram BEL4J4R PEDUL1 MUH4J1R yang merupakan grup khusus penggalangan dana mengatasnamakan Apm oleh Yusha.
Kemudian, DE juga merupakan admin dan membuat beberapa channel Telegram arsip film dokumenter dan breaking news yang merupakan channel update teror global yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar