Doyan Ngopi? Ternyata Minum Kopi Espresso Tiap Hari Bantu Lawan Alzheimer | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat
Doyan Ngopi? Ternyata Minum Kopi Espresso Tiap Hari Bantu Lawan Alzheimer | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat
SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Bagi para penggemar berat kopi pasti sudah tidak asing dengan yang namanya espresso.
Ekstrasi kopi pekat ini menjadi bahan dasar untuk beragam minuman olahan kopi. Tapi ada pula yang suka meminumnya langsung.
Namun tahukah, jika meminum espresso setiap hari diketahui memiliki efek baik untuk melawan alzheimer?
Studi mengungkapkan meminum kopi dapat membantu melawan penyakit neurodegenatif seperti alzheimer.
Dalam hal ini, peneliti menemukan espresso mampu cegah proses di otak yang memicu alzheimer.
Sebuah protein yang disebut 'Tau' dianggap memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit neurodegeneratif.
Protein Tau di otak penderita penyakit Alzheimer salah melipat dan berbentuk tidak normal.
Diketahui, protein tau pada orang yang sehat dapat membantu menstabilkan struktur dalam otak.
Namun, bila terdapat penyakit tertentu yang berkembang, protein tersebut menggumpal dan menjadi fibril.
Peneliti di University of Verona menemukan kandungan espresso mampu menghambat penggumpalan tersebut.
Penggumpalan protein tersebut merupakan cikal bakal dari penyakit alzheimer.
Dalam pengujiannya, peneliti mengambil espresso dari biji kopi yang dibeli di toko.
Kemudian dilakukan teknik pemindaian spektroskopi resonansi magnetik nuklir untuk mengkarakterisasi susunan kimianya.
Mereka memilih kafein dan trigonelin, keduanya alkaloid, genistein flavonoid dan teobromin, senyawa yang juga ditemukan dalam cokelat, untuk difokuskan dalam eksperimen lebih lanjut.
Lalu, molekul-molekul tersebut bersama dengan espresso utuh diinkubasi bersama protein Tau bentuk pendek hingga 40 jam.
"Ketika konsentrasi ekstrak espresso, kafein atau genistein meningkat, Tau menjadi lebih pendek dan tidak membentuk lembaran yang lebih besar, dengan ekstrak lengkap menunjukkan hasil yang paling dramatis," tulis penelitian tersebut.
Meski demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut tentang hal ini. (van)
Komentar
Posting Komentar