Ekspor Turun 18% karena Melemahnya Harga Komoditas By BeritaSatu

 

Ekspor Turun 18% karena Melemahnya Harga Komoditas

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
July 31, 2023
Ilustrasi ekspor dan impor.
Ilustrasi ekspor dan impor.

Jakarta, Beritasatu.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa nilai ekspor Indonesia pada bulan Juli 2023 mencapai US$ 20,88 miliar. Meskipun terjadi kenaikan sebesar 1,63% dari bulan Juni 2023, tetapi terdapat kontraksi sebesar 18,03% jika dibandingkan dengan bulan Juli 2022. Dalam periode Januari hingga Juli 2023, total nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 149,53 miliar, mengalami penurunan sebesar 10,27% dibandingkan periode yang sama tahun 2022.

Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers yang diadakan secara hibrida di kantor BPS pada Selasa (15/8/2023), menjelaskan bahwa penurunan nilai ekspor terjadi pada sektor migas dan nonmigas. Penurunan ini mencerminkan tren yang telah berlangsung sejak awal tahun 2023, seiring dengan penurunan harga komoditas unggulan di pasar global dibandingkan tahun sebelumnya.

Nilai ekspor sektor migas pada Juli 2023 mencapai US$ 1,23 miliar, mengalami penurunan sebesar 2,61% dari bulan Juni 2023. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya nilai ekspor minyak mentah dan hasil minyak dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, nilai ekspor sektor nonmigas mencapai US$ 19,65 miliar, mengalami kenaikan sebesar 1,62% dari bulan Juni 2023.

BACA JUGA

Amalia menjelaskan bahwa kinerja ekspor pada bulan Juli lebih banyak didorong oleh kenaikan ekspor sektor nonmigas, terutama dari barang besi dan baja (HS 73) yang mengalami kenaikan sebesar 47,33%, nikel dan barang daripadanya (HS 75) yang naik 43,29%, serta berbagai produk kimia (HS 38) yang naik 11,14%.

Jika dilihat dari sektor, ekspor sektor nonmigas terbagi dalam beberapa kategori. Pertama, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan berkontribusi dengan nilai ekspor sebesar US$ 370 juta pada Juli 2023, mengalami pertumbuhan bulanan sebesar 4,52%. Kedua, sektor industri pengolahan mencapai US$ 15,85 miliar pada Juli 2023, mengalami pertumbuhan bulanan sebesar 3,94%, tetapi terjadi kontraksi tahunan sebesar 9,07%. Ketiga, sektor pertambangan dan lainnya mencapai US$ 3,43 miliar pada Juli 2023, mengalami penurunan bulanan sebesar 8,17% dan penurunan tahunan sebesar 46,15%.

Penurunan nilai ekspor pada sektor pertambangan secara bulanan dan tahunan disebabkan oleh penurunan nilai komoditas, seperti lignit, batu bara, dan bijih tembaga.

Baca Juga

Komentar