Jokowi Mengaku Belum Tahu Rencana Pilkada 2024 Maju ke September
Presiden Joko Widodo mengaku belum tahu soal rencana jadwal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dimajukan dari semula November ke September. Ia mengatakan hal itu masih dikaji oleh Kementerian Dalam Negeri.
"Saya kira semua itu masih kajian di Kemendagri dan saya belum tahu mengenai itu," kata Jokowi di ICE BSD, Tangerang Selatan, Kamis (31/8).
Jokowi menyatakan perlu ada alasan yang jadi dasar pertimbangan memajukan jadwal gelaran Pilkada 2024. Dia memastikan belum ada rencana menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) untuk memajukan pilkada.
"Belum sampai ke situ kok saya. Urgensinya apa, alasannya apa? Semuanya perlu dipertimbangkan secara mendalam," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari sempat mengatakan ingin pemungutan suara pilkada digeser dari 27 November 2024 ke September 2024. Pernyataannya itu merespons usul Bawaslu agar ada pembahasan soal opsi penundaan Pilkada 2024.
Hasyim beralasan pemungutan suara di November terlalu dekat dengan jadwal pelantikan kepala daerah baru. Jadwal pelantikan dilakukan di bulan Desember.
"Aku belum tahu dasarnya dia (Bawaslu) apa, kalau kita (KPU) penginnya lebih cepat lebih baik, coblos itu di September," kata Hasyim di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/7), dikutip dari detikcom.
Namun, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Yanuar Prihatin tak sepakat dengan usulan itu. Dia khawatir hal ini menimbulkan kegaduhan.
"Perubahan jadwal ini berpotensi menimbulkan kegaduhan baru, sekaligus mendorong munculnya ketidakpercayaan publik kepada penyelenggara pemilu dan pembuat undang-undang," ucap Yanuar dikutip dari Antara, Jumat (25/8).
Komentar
Posting Komentar