Pilihan

Jokowi Tak Masalah Disebut Bodoh, Plonga-plongo, dan Tolol By BeritaSatu

Jokowi Tak Masalah Disebut Bodoh, Plonga-plongo, dan Tolol

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
July 31, 2023
Presiden Joko Widodo, mengenakan pakaian adat Tanimbar, Maluku, menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 16 Agustus 2023.
Presiden Joko Widodo, mengenakan pakaian adat Tanimbar, Maluku, menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 16 Agustus 2023.

Jakarta, Beritasatu.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, tidak masalah dimaki dan diejek, bahkan disebut bodoh, plonga-plongo dan tolol. Hal itu disampaikan Jokowi saat pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR 2023 di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Rabu (16/8/2023).

"Dengan adanya media sosial seperti sekarang ini, apa pun bisa sampai ke Presiden, mulai dari masalah rakyat di pinggiran, sampai kemarahan, ejekan, bahkan makian dan fitnah bisa dengan mudah disampaikan. Saya tahu, ada yang mengatakan saya ini bodoh, plonga-plongo, tidak tahu apa-apa, Firaun, tolol. Saya tidak masalah. Sebagai pribadi, saya menerima saja," kata Jokowi.

Namun, Jokowi mengaku sedih dengan cacian yang disebutnya sebagai polusi budaya tersebut. Dikatakan, hal itu seakan menunjukkan budaya santun dan budi pekerti bangsa Indonesia mulai hilang. Kebebasan dan demokrasi digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah.

"Polusi di wilayah budaya ini sangat melukai keluhuran budi pekerti bangsa Indonesia. Memang tidak semua seperti itu. Mayoritas masyarakat sangat kecewa dengan polusi budaya tersebut," katanya.

Jokowi menyatakan, cacian dan makian yang ada justru membangunkan nurani bangsa untuk bersatu menjaga
moralitas ruang publik, bersatu menjaga mentalitas masyarakat. Dengan demikian, bangsa Indonesia bisa tetap melangkah maju, menjalankan transformasi bangsa menuju Indonesia maju, menuju Indonesia Emas 2045.

"Ini yang saya sampaikan berkali-kali di setiap kesempatan. Indonesia saat ini punya peluang besar untuk meraih Indonesia Emas 2045, meraih posisi menjadi negara lima besar kekuatan ekonomi dunia. Tidak hanya peluang saja, tapi strategi untuk meraihnya sudah ada, sudah dirumuskan. Tinggal apakah kita mau memfokuskan energi kita untuk bergerak maju, atau justru membuang energi kita untuk hal-hal yang tidak produktif, yang memecah belah, bahkan yang membuat kita melangkah mundur," paparnya.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek