Kenapa Jepang Buang Limbah Nuklir Fukushima ke Laut?
Rabu, 30 Agu 2023 18:52 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Jepang sudah mulai membuang limbah pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima ke laut sejak 24 Agustus pekan lalu.
Pembuangan limbah ini berjalan sesuai rencana awal usai pihak berwenang memperoleh seluruh izin yang diperlukan.
Operator pabrik Tokyo Electric Power (TEPCO) mengklaim air limbah yang bakal dibuang ke Samudra Pasifik ini aman karena telah diencerkan dan disaring untuk membuang semua zat radioaktif kecuali tritium, yang kadarnya jauh di bawah batas yang dilarang.
Proses pembuangan limbah ini diperkirakan berlangsung puluhan tahun di tengah kecaman keras masyarakat global terutama China.
Kenapa Jepang membuang limbah nuklir PLTN Fukushima ke laut?
Tiga reaktor PLTN Daiichi Fukushima rusak setelah diguncang gempa magnitudo 9,1 pada Maret 2011 silam.
Nyaris US$150 miliar telah dihabiskan untuk mengatasi kecelakaan atom terburuk sejak bencana Chernobyl 1986 ini.
Meski rusak, PLTN ini masih terus memproduksi 100 meter kubik limbah setiap hari. Limbah ini berasal dari campuran air tanah dan air laut untuk mendinginkan reaktor.
Air dari sisa pendinginan ini pun disaring dan disimpan di tangki-tangki. Karena banyaknya tampungan, seribu tangki di PLTN Fukushima kini kehabisan ruang.
Buntutnya, air limbah bakal mencapai kapasitas tangki yakni 1,3 juta meter kubik pada awal 2024 mendatang. Karena itu, Jepang pun memutuskan membuang limbah nuklir Fukushima langsung ke laut.
Rencana pembuangan limbah ini sendiri sudah disampaikan pada April 2021 lalu. Saat itu Jepang mengumumkan bakal secara bertahap membuang air limbah yang telah terakumulasi sejak bencana terjadi.
Sejumlah media di Jepang melaporkan, pejabat Tokyo mengatakan air limbah ini harus dibuang untuk menghindari kebocoran yang tak disengaja apabila terjadi gempa bumi lagi. Limbah juga perlu dibuang untuk membuat ruang guna menonaktifkan PLTN.
Bagaimana kondisi limbah nuklir Fukushima?
Komentar
Posting Komentar