Komentari Luhut, Legislator: Jangan Brutal Tangani Polusi Udara | Garuda News 24

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Anggota Komisi VII Mulyanto minta Luhut jangan brutal menangani polusi udara.
REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta — Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, menanggapi komentar Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan soal penutupan pabrik yang lalai menekan emisi yang berimbas pada polusi udara. Mulyanto meminta untuk jangan brutal menangani masalah ini.
Mulyanto meminta Pemerintah cukup menegakan aturan sesuai ketentuan yang berlaku. Selain itu Pemerintah harus melakukan penelitian mengenai penyebab utama peningkatan polusi ini.
“Pemerintah tak usahlah pakai ancaman-ancaman segala, seperti preman saja. Yang utama justru adalah tindakan yang sistematis dan terukur dari pihak Pemerintah. Jangan juga Menko Marves yang ambil kendali. Kan bukan tugas pokok dan fungsinya. Serahkan saja kepada Menko terkait,” kata Mulyanto dalam rilis pers yang diterima Republika pada Kamis (24/8/2023).
Mulyanto minta Pemerintah segera mengukur ulang secara cermat tingkat polusi udara ini untuk mengetahui sumber polutan dan sebarannya, agar kebijakan yang diambil akurat (research based policy).
“Kita perlu tahu, sebenarnya apa dan bagaimana sebaran sumber polutan yang dominan. Baru solusi spesifik ditentukan untuk masing-masing sumber polutan,” ujar Mulyanto.
Secara teoritis, lanjut Mulyanto, sumber polutan selama ini adalah industri, transportasi, PLTU, pembakaran sampah, termasuk juga pembangkit listrik diesel yang digunakan oleh industri, hotel-hotel, hingga pusat perbelanjaan. Menurut dia Pemerintah harusnya memantau kontribusi setiap sumber polutan tersebut terhadap peningkatan polusi yang sekarang terjadi.
“Kita kan punya BRIN. Pemerintah dapat menugaskan BRIN untuk melakukan penelitian ini, agar hasilnya akurat dan dapat diketahui sumber-sumber polutan yang menyebabkan polusi tersebut secara tepat. Kalau menurut saya, sesuai regulasi yang ada, maka Pemerintah harus melalukan pemeriksaan, evaluasi, klarifikasi, lalu inspeksi lapangan terhadap industri dan sumber polutan lainnya. Apabila diketahui terjadi pelanggaran oleh pihak yang menjadi sumber polutan, barulah dikenakan sanksi,” tegasnya.
Jakarta –
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkap nama Menko PMK Muhadjir Effendy masuk sebagai kandidat cawapres Prabowo Subianto. Muhadjir Effendy buka suara merespons isu cawapres Prabowo.
“Wah itu urusannya partai itu. Saya kan bukan partai,” kata Muhadjir di Kemenko PMK, Jakarta, Minggu (27/8/2023).
Muhadjir mengatakan kini dirinya berfokus membantu Presiden Jokowi sebagai Menko PMK. Dirinya yang juga bagian dari Muhammadiyah, menegaskan tak boleh menjadi bagian dari partai politik.
“Saya Menko PMK membantu Pak Presiden dan saya juga masih pengurus Muhammadiyah. Muhammadiyah itu nggak boleh menjadi bagian dari partai politik,” kata dia.
Muhadjir juga belum terpikir bila dipasangkan sebagai cawapres Prabowo Subianto. Lebih lanjut dirinya kembali menegaskan akan menyelesaikan terlebih dahulu tugas pemerintah yang diembannya.
“Belum sampai berpikir begitu lah (jadi Cawapres Prabowo). Saya yang penting fokus bantu Pak Presiden untuk menyelesaikan target-target yang sudah dicanangkan oleh beliau,” katanya.
“Stunting, kemiskinan ekstrem kemudian mengejar target kesehatan, transformasi kesehatan, kemudian juga pembangunan desa yang saya juga supaya 100 persen 2024 nanti bisa menjadi desa mandiri,” tambahnya.
Sebelumnya, Zulhas mengungkap ada nama lain di luar partai politik Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) masuk menjadi kandidat cawapres Prabowo Subianto. Salah satunya ialah Muhadjir Effendy.
“Ada, Pak Muhadjir, ya,” kata Zulhas di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Sabtu (26/8). Zulhas menjawab pertanyaan apakah ada nama lain di luar usulan parpol KKIR sebagai kandidat cawapres Prabowo.
Zulhas mengatakan pengumuman cawapres akan dilakukan pada momentum yang tepat. Dia menuturkan parpol yang tergabung di KKIR akan berembuk membahas cawapres Prabowo.
“Saya kira pada momentum yang tepat pada saatnya berembuk akan ketemu jalannya yang disepakati, seperti koalisi Golkar, PAN, Gerindra, PKB, Gerindra kan lama setahun, tapi dalam dua hari kan, momentumnya tepat kan,” jelasnya.
“Jadi, saya kira nanti juga akan ada momentumnya siapa, tunggu aja nanti momentum itu datang,” sambung dia.
Simak Video ‘Zulhas Sebut Nama Muhadjir Masuk Radar Cawapres Prabowo’:
[Gambas:Video 20detik]
(gbr/gbr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar