Luhut: Hilirisasi Jadi Pekerjaan Rumah Presiden Berikutnya
Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan hilirisasi akan dilakukan secara berkelanjutan. Hilirisasi tidak hanya dilakukan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, juga harus dilakukan pemerintahan selanjutnya.
"Siapa yang menjadi presiden berikutnya? Ini menjadi pekerjaaan Anda. Saya (sudah) bicara ke dua calon presiden ini (hilirisasi) jadi mainan Anda," ucap Luhut dalam acara Investor Daily Roundtable di Pelataran Senayan pada Senin (31/7/2023).
Pemerintah sudah menjalankan hilirisasi sejak melarang ekspor nikel sejak 1 Januari 2020. Hal ini langsung berdampak pada realisasi ekspor nikel. Pada tahun 2017-2018 ekspor nikel hanya sebesar US$ 3,3 miliar.
Namun, setelah melakukan pelarangan ekspor bahan bakar nikel maka geliat ekspor nikel mulai pulih secara perlahan. Bahkan pada tahun 20222 nilai ekspor dari hasil hilirisasi nikel mencapai US$ 30 miliar. Dari sisi negara mitra dagang sebelumnya Indonesia memiliki defisit dengan Tiongkok.
Pada periode 2016-2017 Indonesia memiliki defisit perdagangan dengan Tiongkok sebesar US$ 18,4 miliar. Neraca perdagangan Indonesia sudah mengalami surplus selama 38 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
"Hilirisasi di daerah, ekonomi di Sulawesi Tengah makin baik. Dahulu diwilayah timur Indonesia investasi kita hanya 40% lainnya hampir 60% Jawa-Sumatera. Sekarang agak lebih banyak di Indonesia Timur 51% artinya ada keseimbangan," kata Luhut.
Dengan kondisi hilirisasi nikel yang ada, pemerintah melihat potensi untuk melakukan hilirisasi ke komoditas ekspor lainnya.
"Bauksit baru mulai, tembaga mulai masuk ke cooper foil.Kita belum bicara dengan potensi komoditas rumput laut dan gas," kata dia.
Hilirisasi merupakan salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Apalagi untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 sebagai negara maju maka pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 6%.
"Kalau mencapai target 2045 ini masih banyak pekerjaan rumah yang dikerjakan tidak akan selesai dua, tiga, empat presiden. Jadi enggak usah berebut pekerjaan," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar