Mengulik Jenis-Jenis Penyakit Hepatitis, Ada yang Sampai Penyakit Kronis
By Reporter : Wehernius Irfon|Aug. 1st, 2023
HARIAN DISWAY - Hari Hepatitis Sedunia baru saja diperingati pada 28 Juli 2023. Terkenal sebagai penyakit yang mengancam jiwa, hepatitis memiliki lima jenis.
Virus hepatitis menyerang organ hati. Hati akan mengalami gangguan bahkan mengalami peradangan yang serius.
Hepatitis terbagi menjadi dua golongan. Hepatitis akut terjadi selama kurang dari enam bulan. Ada pula hepatitis kronis yang terjadi lebih dari enam bulan.
Di antara hepatitis A, B, C, D, dan E, yang harus diwaspadai secara serius adalah hepatitis B dan C. Keduanya menyerang jutaan manusia sampai memunculkan kanker hati.
BACA JUGA: Pagari Sekolah hingga Ponpes dari Hepatitis Akut
Berikut ini adalah jenis-jenis hepatitis yang ditemukan pada manusia:
Hepatitis A
Hepatitis A termasuk dalam golongan hepatitis akut. Penderita hepatitis A akan sembuh total dengan sendirinya dan penyakitnya takkan berkembang menjadi hepatitis kronis. Mereka bisa menjadi dapat kebal terhadap infeksi virus hepatitis A.
Gejala yang dialami cukup ringan hingga sedang. Hepatitis A muncul akibat faktor kebersihan lingkungan dan pola hidup yang tidak sehat.
Penularannya dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi virus. Atau, menggunakan air yang tercemar oleh feses penderita. Penularan lainnya adalah berkontak langsung dengan penderita. Misalnya melakukan hubungan seksual.
Vaksin terhadap virus hepatitis A dapat mencegah terjadinya penularan.
BACA JUGA: Bantah Bocah di Tulungagung Mati karena Hepatitis Akut
Hepatitis B
Hepatitis B dikenal sebagai penyakit yang dapat berkembang menjadi hepatitis kronis. Bisa dikatakan paling berbahaya karena susah diobati. Namun, hepatitis B ada yang dapat sembuh selama 6 bulan.
Setelah mengalami hepatitis kronis, penderita memiliki kemungkinan besar untuk mengidap kanker hati. Termasuk dapat menyebabkan kematian.
Penularan hepatitis B disebabkan oleh transfusi darah yang tercemar virus. Cairan tubuh, atau sex tanpa pengaman juga termasuk. Kedua, penggunaan jarum suntik, jarum tato, dan berbagi narkoba suntik yang terdapat virus. Ketiga, ditularkan melalui ibu hamil kepada bayinya. Hal itu karena virus menular melalui proses persalinan.
Vaksin terhadap virus hepatitis B dapat mencegah terjadinya penularan.
BACA JUGA: Hepatitis Akut Belum Terdeteksi di Jatim
Hepatitis C
Hepatitis C juga termasuk dalam golongan hepatitis kronis. Gejala yang dialami penderita mulanya ringan. Namun, lama kelamaan menjadi hepatitis kronis.
Hepatitis C dapat menyebabkan rusaknya hati dan komplikasi yang lebih serius.
Penularannya pun sama seperti hepatitis yaitu melalui jarum suntik yang dipakai bersamaan. Penularan melalui hubungan seksual juga bisa, tapi jarang terjadi.
Sayangnya, vaksin terhadap virus hepatitis C masih belum ditemukan sampai sekarang.
Hepatitis D
Hepatitis D bisa dibilang penyakit yang jarang ditemukan. Penularan hanya terjadi melalui virus hepatitis B. Maka, penyakit hepatitis D hanya ditemukan pada penderita hepatitis B. Sebab, virus hepatitis D berkembang biak dengan bantuan virus hepatitis B.
Vaksin hepatitis D sama dengan vaksin hepatitis B. Artinya, vaksin hepatitis B dapat mencegah dua penyakit sekaligus yaitu hepatitis B dan D.
BACA JUGA: WHO dan Kemenkes Teliti Penyebaran Hepatitis Akut, Asrama dan Pondok Pesantren Perlu Waspada
Hepatitis E
Hepatitis E sering dialami masyarakat negara berkembang, termasuk Indonesia. Penularannya pun sama seperti penularan hepatitis kebanyakan.
Dimulai dari mengonsumsi air dan makanan yang mengandung virus. Juga mengonsumsi daging setengah matang bahkan mentah secara terus menerus. Atau, melakukan transfusi darah yang mengandung virus.
Vaksin terhadap virus hepatitis E ada, namun jumlahnya masih sedikit. Namun, kini vaksin itu dalam proses pengembangan lebih lanjut. (Wehernius Irfon)
Komentar
Posting Komentar