Meninggal di Kantor Pembiayaan, Kakek 69 Tahun Diduga Dianiaya By BeritaSatu - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Meninggal di Kantor Pembiayaan, Kakek 69 Tahun Diduga Dianiaya By BeritaSatu

Share This
Responsive Ads Here

 

Meninggal di Kantor Pembiayaan, Kakek 69 Tahun Diduga Dianiaya

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
August 7, 2023
Kantor pembiayaan di Jalan Topaz, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, isegel polisi terkait meninggalnya kakek 69 tahun, Sabtu 26 Agustus 2023.

Makassar, Beritasatu.com – Kakek berusia 69 tahun bernama Natsir, warga kompleks Minasa Upa, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, tiba-tiba meninggal dunia. Keluarga menduga, pria sepuh itu diduga dianiaya di lantai 2 kantor pembiayaan yang terletak di Jalan Topaz, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sabtu (26/8/2023).

Pantauan di TKP, kantor pembiayaan yang menempati sepetak ruko berlantai tiga itu telah terpasang garis polisi. Tampak juga polisi berpakaian sipil membawa keluar sebuah alat pemadam APAR dan kursi.

Saat ini pihak keluarga dari almarhum telah melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. Kemudian Natsir juga tengah dilakukan visum di Bidokkes Kedokteran Forensik, Polda Sulsel, Jalan Kumala, Kecamatan Tamalate.

Anak Natsir, Niar (36) sama sekali tidak mengetahui bapaknya memiliki urusan di kantor pembiayaan tersebut.

"Saya tidak tahu ada tunggakan karena kami baru ketemu pada pagi sebelum kejadian, tidak pernah cerita," katanya saat ditemui.

Menurutnya, motor ayahnya jenis matic merk Honda Beat ditarik dan dibawa ke kantor pembiayaan. Kemudian sang ayah seorang diri menyusul ke kantor tersebut. Ia pun kaget tiba-tiba menerima informasi dari polisi bahwa ayahnya telah meninggal.

"Saya tidak tahu apa dia bikin di sana, karena sendirian. Saya kaget, dapat informasi bahwa bapak sudah meninggal di sana," lanjutnya.

Ia juga mengaku tidak mengetahui sama sekali penyebab ayahnya meninggal dunia. Namun dirinya yang sempat melihat jenazah ayahnya sebelum divisum menemukan luka di bagian telinga dan belakang lehernya.

"Bapakku memang punya riwayat punya sakit, tetapi selama ini baik-baik saja. Tidak dapat informasi, karena yang di sana (kantor pembiayaan) juga tidak ada yang mau bilang, itu pun polisi yang bilang. Yang saya lihat telinga dengan leher hitam kayaknya, telinga kiri sama kanan beda warnanya," sebutnya.

Ia pun curiga ayahnya mendapat tindakan penganiayaan saat berada di kantor pembiayaan tersebut, ketika mengurus motornya yang menunggak.

"Makanya kami minta CCTV itu diamankan, di sana sudah digaris polisi. Sudah (melapor), hanya divisum saja, karena itu luka luarnya," imbuhnya.

Seusai divisum, jenazah korban lalu dibawa keluarga ke rumah duka di kompleks Minasa Upa, Makassar.

Search-light.f9feb9a5
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages