Pilihan

Pasukan Wagner Konvoi dari Belarus ke Rusia usai Bos Diduga Tewas By Tim cnnindonesia

 

Pasukan Wagner Konvoi dari Belarus ke Rusia usai Bos Diduga Tewas

By Tim
cnnindonesia.com
Pasukan Wagner Group dilaporkan konvoi dari Belarus menuju Rusia usai bos mereka, Yevgeny Prigozhin, diduga tewas dalam kecelakaan pesawat, Rabu
Pasukan Wagner Group dilaporkan konvoi dari Belarus menuju Rusia usai bos mereka, Yevgeny Prigozhin, diduga tewas dalam kecelakaan pesawat, Rabu
Jakarta, CNN Indonesia --

Pasukan Wagner Group dilaporkan berkonvoi dari kamp di Belarus menuju Rusia usai bos tentara bayaran itu, Yevgeny Prigozhin, diduga tewas dalam kecelakaan pesawat pada Rabu (23/8).

Sejumlah sumber di Belarus mengatakan beberapa kamp pangkalan Wagner di negara itu sudah dibubarkan pada Rabu malam.

Pusat Perlawanan Nasional Ukraina melaporkan para tentara Wagner kemudian membentuk konvoi untuk keluar dari Belarus menuju Rusia.

"Konvoi itu kemungkinan menuju perbatasan dengan Rusia," demikian pernyataan Pusat Perlawanan Nasional Ukraina di situs resmi mereka.

Menurut sejumlah sumber pusat itu, pemerintah Belarus tak mengizinkan pasukan itu pergi. Pasukan khusus Belarus pun dilaporkan berupaya menghalau konvoi itu di perbatasan.

Belum diketahui pasti kabar konvoi itu saat ini. Tak diketahui pula mereka benar-benar berjalan ke arah perbatasan atau tidak.

Pasukan Wagner sendiri memang bermarkas di Belarus usai upaya pemberontakan mereka di Moskow pada Juni lalu gagal.

Setelah gonjang-ganjing itu, Wagner dan pemerintah Rusia mencapai mufakat berkat mediasi Belarus.

Kesepakatan itu menetapkan Wagner harus angkat kaki ke Belarus. Sebagai timbal balik, Rusia tak akan mengadili Prigozhin.

Sejak saat itu, keberadaan Prigozhin menjadi misteri. Sebagian pihak menganggap nyawa Prigozhin tak akan aman karena Presiden Vladimir Putin tidak pernah kenal ampun terhadap para pembangkang.

Setelah sekitar dua bulan menghilang, Prigozhin untuk pertama kalinya muncul di video yang disebar pada Senin lalu.

Dalam rekaman tersebut, Prigozhin diduga sedang berada di Afrika. Prigozhin terlihat berdiri di tengah kawasan gurun sembari menenteng senjata di tangannya.

"Suhu [di sini] mencapai 50 derajat lebih. Semuanya seperti yang kami sukai. Wagner Group membuat Rusia lebih besar di semua benua, dan membuat Afrika lebih bebas," kata Prigozhin, seperti dikutip Reuters.

Dua hari kemudian, Prigozhin diduga tewas dalam kecelakaan pesawat di Tver, Rusia. Pesawat yang ia tumpangi jatuh dalam perjalanan dari Moskow ke Saint Petersburg.

Pihak berwenang Rusia masih menyelidiki penyebab kecelakaan, tapi sejumlah spekulasi yang mencuat menyebut Putin sebagai dalang di balik insiden ini.

(has/bac)

Komentar

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek