PBNU Siap Gelar ASEAN IIDC, Libatkan 200 Peserta dari 11 Negara ASEAN
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fawsimages.detik.net.id%2Fcommunity%2Fmedia%2Fvisual%2F2023%2F08%2F02%2Fpbnu-siap-gelar-asean-iidc.jpeg%3Fw%3D600%26q%3D90)
Pengurus besar Nadhlatul Ulama akan menggelar ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC). Acara ini rencananya dihelat pada 7 Agustus 2023 di Ritz Carlton, Jakarta.
Dalam perhelatannya, ASEAN IIDC ini akan mengkonsolidasikan jaringan para pemuka agama di kawasan ASEAN dan negara-negara jaringan ASEAN. Inisiasi ini sengaja diambil saat momentum ASEAN Summit 2023, di mana Indonesia didapuk menjadi tuan rumah.
"Ini belum pernah terjadi sebelumnya bahwa forum tokoh-tokoh agama ini dijalankan dalam koordinasi yang erat dengan pemerintahan-pemerintahan," ujar Ketua Umum PBNU Gus Yahya, saat konferensi pers Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).
Idenya itu disambut baik oleh pemerintah Indonesia. Gus Yahya berharap ASEAN IIDC ini bisa menjadi agenda tahunan di KTT Asean.
"Maka, pertama kami bicara kepada pemerintah dan Alhamdulillah Kementerian Luar Negeri RI mau bekerja sama dan menerima gagasan ini untuk dijadikan agenda resmi KTT Asean. Insyaallah, hasil dari kita ini akan dibawa masuk dalam konklusi KTT ASEAN," lanjut Gus Yahya.
Tak hanya itu, Gus Yahya juga ingin forum ini bisa menjadi wadah mencari basis kesamaan latar belakang di antara masyarakat ASEAN dan sekitarnya. Karena dalam catatan sejarah, Gus Yahya menyatakan bahwa masyarakat di lingkungan ASEAN dan sekitarnya memiliki basis kebudayaan yang sama.
"Kami menemukan bahwa dalam sejarah, masyarakat di negara ASEAN dan sekitarnya dulu pernah punya basis kebudayaan yang sama, salah satunya terwujud kalau dalam lingkungan Nusantara adalah peradaban Sriwijaya yang pernah bertahan sampai 7 abad," tutur Gus Yahya.
"Karena NU adalah organisasi keagamaan, maka NU ingin masuk ke dalam lingkungan aktivisme agama-agama dalam konteks membangun harmoni peradaban dan perdamaian," lanjutnya.
Ada sekitar 200 peserta yang ikut di ASEAN IIDC. Mulai dari perwakilan dari 11 negara ASEAN, Timor Timur, dan ASEAN Plus. Masing-masing negara ada speakernya minimal 2 orang yaitu agamawan.
"Agamanya tidak selalu mayoritas, ada yang mayoritas dan minoritas misalnya di Indonesia ada uskup Papua," papar Ketua Panitia ASEAN IIDC Ahmad Suaedy dalam kesempatan yang sama.
"Kemudian dari beberapa negara yang disebut ASEAN Plus ada Amerika, Australia, Polandia, Austria, Spanyol, Kanada, China, Sri Lanka, dan India. Jadi, ada beberapa negara Non-ASEAN yang kita undang," imbuhnya
Selain itu acara juga akan diisi oleh 15 pembicara dan 27 delegasi dari luar negeri. Ada pula pembicara dari dalam negeri yang dijadwalkan mengisi sesi pada diskusi panel forum tersebut.
"Para menteri yang ikut memberikan presentasi adalah Menteri Luar Negeri, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dan Menteri Agama. Lainnya ada beberapa akademisi dan aktivis," jelas Suaedy.
"Yang Ikut sebagai peserta adalah para pemimpin agama dan kepercayaan (seperti) Ahmadiyah, Syiah, juga dari aktivis dialog antaragama, aktivis LSM, serta para akademisi, dan pengurus PBNU dan pengurus wilayah NU," tandasnya.
Jika tak ada halangan, Presiden Joko Widodo akan hadir dalam ASEAN IIDC. Ia akan menjadi pembuka pada acara tersebut.
Simak Video "Petinggi PBNU dan Muhammadiyah Bertemu, Bahas Apa?"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/dvs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar