Pengurus Masjid Raya Sumbar Sebut Ruang Dimasuki Polisi Hanyalah Aula By CNN Indonesia

 

Pengurus Masjid Raya Sumbar Sebut Ruang Dimasuki Polisi Hanyalah Aula

By CNN Indonesia
cnnindonesia.com
Ilustrasi. Pengurus masjid menyebut lokasi yang dimasuki polisi hanyalah aula, bukan tempat salat. (AFP/GENT SHKULLAKU)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengurus Masjid Raya Sumatera Barat merespons video viral yang menyebut polisi masuk menggunakan sepatu ke dalam bangunan rumah ibadah itu untuk membubarkan massa aksi warga Air Bangis dan membawanya untuk dipulangkan ke Pasaman Barat.

Pengurus masjid menyebut lokasi yang dimasuki polisi hanyalah aula.

"Untuk itu tidak ada yang salah, itu bukan ruang salat. Tapi merupakan sebuah aula yang terletak di lantai dasar masjid, sedangkan karpet yang terlihat dalam video itu adalah bekas alas tidur. Sebelumnya, ruangan itu diperuntukkan sebagai tempat istirahat peserta aksi," kata pengurus Masjid Raya Sumbar, Yuzardi Ma'ad, Sabtu (5/8).

Yuzardi pun berharap penjelasannya ini dapat menjawab kabar polisi menginjak sajadah di masjid itu. Dia tidak ingin kabar tersebut membuat kesalahpahaman.

"Saya sudah melihat videonya di media sosial, komentar netizen banyak keliru. Kita khawatir, itu bisa memancing kesalahpahaman. Itu kenapa saya merasa untuk penjelasan," ungkapnya.

Sementara itu Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono, menjawab soal video viral polisi yang menginjak sajadah saat melakukan pengusiran paksa warga Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat. Suharyono mengatakan anggotanya bukan masuk ke tempat salat di masjid itu.

"Terkait video viral anggota kami masuk ke dalam masjid menggunakan sepatu, itu tidak benar. Itu di lantai dasar tempat pendemo tidur, bukan untuk tempat salat, melainkan ruang yang disewakan untuk berbagai kegiatan, itu lantai dasar, kalau dilihat ada tikar, itu yah tempat tidur mereka," tegas jenderal bintang dua itu.

Sebelumnya, dalam salah satu video yang viral terkait perlakuan aparat ke warga Air Bangis di Masjid Raya Sumbar menunjukkan sejumlah personel berseragam Brimob masuk ke bangunan masjid tanpa membuka sepatu. Mereka terlihat berjalan di atas karpet yang seperti tempat untuk saf salat.

Terkait video viral anggota kami masuk ke dalam masjid menggunakan sepatu, itu tidak benar. Itu di lantai dasar tempat pendemo tidur, bukan untuk tempat salat, melainkan ruang yang disewakan untuk berbagai kegiatan, itu lantai dasar, kalau dilihat ada tikar, itu yah tempat tidur mereka," tegas Suharyono, Sabtu.

Sebelumnya diberitakan, video yang menunjukkan anggota polisi dari Satuan Brimob masuk ke dalam masjid menggunakan sepatu viral. LBH Padang menyebut peristiwa itu berlangsung pada Sabtu sore.

"5 Agustus 2023 siang, utusan warga dan mahasiswa sedang melakukan dialog dengan Pemprov Sumbar di Gubernuran Sumatera Barat. Lalu masyarakat bersalawat di masjid raya, sambil menunggu utusan yang berdialog dengan Pemrov Sumbar," tutur Direktur LBH Padang, Indira.

Saat masyarakat berselawat itu, lanjut Indira, petugas dari kepolisian datang untuk meminta warga naik ke bus untuk kembali ke Pasaman Barat. Warga yang berada di lokasi masjid disebut Indira menolak permintaan dari petugas kepolisian.

"Tim Polda Sumbar mendatangi warga yang bersalawat dan meminta untuk naik ke bus yang disediakan. Warga tidak mau naik bus hingga terjadi tindakan represif," sebutnya.

Indira menerangkan ada 17 orang yang dibawa aparat dalam aksi demo warga Air Bangis pada Sabtu ini. Indira menerangkan 17 orang itu terdiri dari enam orang masyarakat, tujuh orang pendamping dari LBH Padang dan PBHI Sumbar, serta empat lainnya merupakan mahasiswa.

"Sudah ada advokat yang mendampingi sekarang sedang proses di pemeriksaan," ucap dia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya