Polusi Udara di Jakarta Makin Parah, BMKG Akhirnya Buka Suara - CNBC yang - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Polusi Udara di Jakarta Makin Parah, BMKG Akhirnya Buka Suara - CNBC yang

Share This

Polusi Udara di Jakarta Makin Parah, BMKG Akhirnya Buka Suara

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
News
Rabu, 16/08/2023 12:10 WIB
Foto: (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akhirnya buka suara terkait semakin pekatnya polusi udara di Jakarta. Menurut BMKG, meningkatnya polusi udara belakangan disebabkan karena musim kemarau.

Hal itu disampaikan oleh Plt. Deputi Bidang Klimatologi, Dodo Gunawan. Dia menjelaskan, pada musim kemarau polusi udara dapat meningkat karena tidak banyak hujan dan polutan yang tidak tercuci, sehingga tetap berada di udara.

"Pada musim kemarau polusi udara dapat meningkat karena tidak banyak hujan dan polutan tidak tercuci, sehingga tetap berada di udara," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (16/8/2023).

Sementara itu, Dodo menyebut BMKG baru bisa mengeluarkan prakiraan musim hujan pada Agustus atau awal bulan September 2023. Dimana musim hujan setiap daerahnya, kata dia, tidak akan serentak sama.

"Pada bulan Agustus atau awal September akan dikeluarkan prakiraan musim hujan. Tiba-nya musim hujan tidak sama di setiap daerah," ujarnya.

Sejumlah karyawan melihat gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Senin, (14/8). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sejumlah karyawan melihat gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Senin, (14/8). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sebelumnya, masalah polusi udara tengah menjadi perhatian dari pemerintah. Apalagi Presiden Joko Widodo sudah menderita batuk selama hampir empat pekan. Semua itu dinilai akibat polusi udara Jakarta yang buruk.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengungkapkan alasan kualitas udara di wilayah Jabodetabek sangat buruk. Hal itu diungkapkan Siti usai rapat terbatas mengenai 'Peningkatan Kualitas Udara Kawasan Jabodetabek di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin lalu (14/8/2023).

"Ada beberapa faktor antara lain kemarau panjang, kemudian konsentrasi polutan, lalu ada emisi dari transportasi termasuk dari manufaktur industri," katanya.

Siti menjelaskan, penyebab pencemaran kualitas udara ini disebabkan oleh kendaraan bermotor. Karena dari catatanya pada tahun 2022 lalu, ada 24,5 juta kendaraan bermotor dan 19,2 juta di antaranya sepeda motor.

Ia juga menampik kabar polusi udara berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Cilegon. Ini karena dari hasil analisis pencemaran udara tidak bergerak ke arah Jakarta melainkan ke Selat Sunda.

"Jadi bisa dikatakan bahwa bukan karena PLTU begitu ya, apalagi dilihat dari hasil studi penggunaan batubara berpengaruh ke Jakarta sih gak sampai 1%," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages