Polusi Udara, Pengusaha Rental Ajak Masyarakat Sewa Mobil Listrik
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F08%2F1692067669-1024x768.webp)
Bogor, Beritasatu.com - Sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi masalah polusi udara yang semakin memburuk di wilayah Jabodetabek, pemerintah Indonesia telah merancang strategi baru dengan membatasi regulasi emisi kendaraan. Langkah ini mendapat dukungan dari puluhan pengusaha rental mobil yang mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan mobil listrik saat menyewa kendaraan.
Sebanyak 55 pengusaha rental mobil Indonesia yang tergabung dalam Rent Car Indonesia (RCI) mengajak masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik dalam aktivitas bertransportasi.
"Khususnya dalam penyewaan angkutan, ini merupakan program pemerintah dan kami di RCI memiliki program untuk mengurangi emisi transportasi dengan mendukung penggunaan mobil listrik dalam penyewaan mobil," kata Ketua Umum RCI, Rescky N. Roma, Senin (14/8/2023).
BACA JUGA
Instruksi dari pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pengujian emisi kendaraan di wilayah Jabodetabek sebagai upaya menangani polusi udara telah diterima dengan baik oleh para pengusaha. Mereka telah menyiapkan armada kendaraan listrik untuk melayani pelanggan di wilayah tersebut.
"Polusi udara memang menjadi perhatian kita bersama. Seluruh anggota RCI telah sepakat menggunakan kendaraan listrik dalam layanan rental mobil, baik untuk sektor pariwisata, perusahaan, ritel, dan sektor lainnya," ungkap Rescky N. Roma dalam Musyawarah Daerah I di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin malam (14/8/2023).
Dalam rapat terbatas yang diadakan di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (14/8/2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan beberapa faktor utama yang menyebabkan penurunan kualitas udara di wilayah Jabodetabek. Faktor-faktor ini termasuk musim kemarau yang berlangsung selama tiga bulan terakhir dan menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi di udara.
Presiden Jokowi menginstruksikan para pejabatnya untuk merancang strategi guna memperbaiki kualitas udara di wilayah Jabodetabek. Langkah-langkah tersebut antara lain mencakup rekayasa cuaca untuk memicu hujan di wilayah tersebut, percepatan penerapan regulasi emisi standar Euro 5 dan Euro 6 di Jabodetabek, serta pengembangan lebih lanjut terhadap ruang terbuka hijau.
Selain itu, wacana lain yang berkembang adalah mewajibkan uji emisi bagi kendaraan pribadi dan angkutan umum, penerapan 4 in 1, memperbanyak work from home (WFH) atau kerja dari rumah, melarang mobil berusia 10 tahun ke atas beroperasi di Jabodetabek dan pajak kemacetan atau congestion pricing.
Komentar
Posting Komentar