Sabang Merauke Tak Hanya Pertunjukan Seni, Tetapi Ajang Fashion Nusantara
Jakarta, Beritasatu.com - Pagelaran Sabang Merauke Pahlawan Nusantara telah sukses digelar pada akhir pekan lalu dan mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.
Di balik itu, pagelaran tersebut ternyata tak hanya jadi ajang pementasan seni, budaya dan musik saja, tapi juga pengenalan busana dan fashion nusantara yang tercermin dari pakaian yang digunakan para seniman dan penyanyi yang terlibat.
Pakaian yang digunakan pada pagelaran tersebut dirancang oleh para desainer kenamaan Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) seperti Ivan Gunawan, Era Soekamto, Danny Satriadi, Denny Wirawan, Ghea Panggabean, Taufik Bachtiar dan beberapa desainer terkemuka lainnya.
Ivan Gunawan yang juga artis sekaligus perancang busana pagelaran tersebut mengaku bangga pagelaran Sabang Merauke Pahlawan Nusantara itu mampu jadi media mereka untuk memperkenalkan busana tradisional bangsa di kancah fashion internasional.
"Saya bangga bisa terlibat dalam pagelaran Sabang Merauke Pahlawan Nusantara yang sukses digelar kemarin. Kami semua yang terlibat disini memang sejak awal berupaya untuk menonjolkan busana daerah yang biasa dipakai mereka saat dulu mereka hidup dan perlu eksplorasi selama berbulan-bulan terhadap kearifan lokal dan budaya warisan leluhur yang dikumpulkan dari Sabang hingga Merauke," ungkap Ivan Gunawan.
Sementara itu, desainer Era Soekamto menyatakan eksplorasi terhadap fashion yang digunakan dalam pagelaran itu memang berupaya diekplorasi berdasarkan tokoh sejarah yang diangkat dalam pagelaran tersebut.
"Ini adalah sebuah pekerjaan besar mengingat kompleksitas dan keragaman budaya kita yang sangat luas dan kaya. Membangun narasi dari kekayaan filosofi dan juga penampilan yang klasik namun dengan sentuhan kreatifitas yang tinggi. Bekerja sama dengan Tim Taufik Bachtiar sebagai creative dan stylist, kami meriset arti dan asal setiap tarian, nyanyian, local wisdom dan busana tradisionalnya, apa yang akan di highlight dan di sampaikan ke publik melalui penampilan yang apik dan relevan dengan tema utama berkain Nusantara yang akan menjadi highlight pagelaran ini bersama belasan desainer yang terlibat," tutur Era.
"Di sini kami ingin memberikan pesan bahwa Isyana yang merepresentasikan generasi muda juga bisa tampil memukau berkebaya. Karena kebaya merupakan perwujudan wanita Indonesia yang anggun dan berbudaya, yang selalu mengayomi, serta memberikan ketenteraman hati," tegasnya.
Sementara itu Isyana Sarasvati yang berperan sebagai tokoh Fatmawati, tokoh sejrah dari Bengkulu menyatakan berkat desain fashion yang digunakan selama pementasan dirinya lebih pede memerankan tokoh Penjahit Bendera Pusaka Republik Indonesia itu dengan menggunakan kebaya klasik batik berprada emas dan aksesoris siger dari Subeng Klasik.
"Rasanya senang banget karena aku sebagai generasi muda bisa membangkitkan kembali budaya Indonesia. Dengan aku menggunakan pakaian tradisional bisa meningkatkan kembali awareness tentang berbagai macam keindahan budaya dan tentang pahlawan-pahlawan negara kita. Suatu kehormatan bisa mengenakan pakaian seperti Ibu Fatmawati, senang banget bisa seolah-olah masuk ke dalam ruhnya, walaupun memang beliau adalah sosok yang tidak akan tergantikan. Sementara ketika aku mengenakan pakaian khas Sunda itu rasanya nostalgic banget, karena aku besar di Bandung," tandas Isyana.
Dalam pagelaran Sabang Merauke Pahlawan Nusantara, sejumlah musisi dan seniman terlibat dalam pementasan yang digelar di JIExpo Theater Kemayoran Jakarta itu. Lebih dari 300 seniman dari berbagai daerah ikut serta dalam pagelaran tersebut, dimana ada 31 lagu daerah dan lagu nasional yang dipentaskan dalam pagelaran yang dipersembahkan dan digagas oleh iForte dan BCA tersebut.
Komentar
Posting Komentar