Topan Khanun Ancam Korea Selatan, Kontingen Pramuka Indonesia Bakal Dievakuasi
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F08%2F1691406599-909x643.webp)
Jakarta, Beritasatu.com - Pemerintah Indonesia akan mengevakuasi kontingen pramuka Indonesia dari acara Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Korea Selatan. Langkah ini dilakukan menyusul ancaman Topan Khanun yang diprediksi akan mendekati bumi perkemahan di Sae Man-Geum, Saemangeum di Korea Selatan, pada 9 hingga 10 Agustus 2023.
Rencana evakuasi tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi seusai mendampingi kunjungan Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Hissein Brahim Taha ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Retno mengungkapkan, kontingen pramuka asal Indonesia akan dievakuasi oleh KBRI Seoul menggunakan bus, mulai besok.
"Memang ada prediksi bahwa Topan Khanun akan mendekati area tersebut pada tanggal 9-10 agustus. Karena itu ara rencana baru yang sudah dibuat dan anak-anak kita menurut rencana akan mulai dipindahkan besok sekitar siang dan sore oleh tim KBRI," ungkap Retno.
Ia menjelaskan, saat ini tim KBRI Seoul tengah mencarikan bus untuk mengevakuasi anak-anak peserta jambore tersebut. Terkait dengan lokasi evakuasi, Retno mengatakan Kemenlu masih berkonsultasi dengan otoritas setempat di Korea Selatan.
"Besok baru akan dipindahkan, waktu saya tanya mau dipindahkan ke mana, mereka sedang berkomunikasi dan berkonsultasi dengan otoritas setempat di Korea Selatan," kata Retno.
Retno berharap, proses evakuasi tersebut berjalan lancar. Retno menyebut sudah melaporkan kondisi terkini kontingen pramuka Indonesia kepada Presiden Jokowi.
"Saya melaporkan kepada Bapak Presiden. Jadi kita doakan saja proses pemindahan itu akan berjalan dengan lancar dan juga anak-anak selamat," pungkas Retno.
Jambore Pramuka Dunia ke-25 tengah berlangsung selama 1-12 Agustus 2023 di Korea Selatan. Kemenlu mencatat sebanyak 1.500 pramuka Indonesia mengikuti ajang tersebut. Sebelumnya, sejumlah pihak meminta Pemerintah Indonesia untuk memulangkan kontingen akibat adanya kondisi cuaca panas ekstrem di Korea Selatan.
Menanggapi hal tersebut, Retno pada Minggu (6/8/2023) mengungkapkan, sebagian besar peserta dari Indonesia yang mengikuti acara itu dalam kondisi fisik yang baik. Berdasarkan koordinasi dengan KBRI Seoul, mayoritas kontingen Indonesia masih bertahan di tengah terpaan cuaca ekstrem.
“Mudah-mudahan kondisi membaik, dalam arti cuaca menjadi tidak semakin panas. Patut kita syukuri adalah sebagian besar dari mereka dalam kondisi baik-baik saja," ungkap Retno pada Minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar