Viral Gubernur Sumbar Diusir Mahasiswa, UIN Bukittinggi Minta Maaf
Kamis, 24 Agu 2023 11:05 WIB
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi. (CNNIndonesia/Sonya Andomo).
Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Jakarta, CNN Indonesia --
Rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi meminta maaf secara terbuka kepada Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah dan masyarakat Sumbar usai gubernur diusir oleh mahasiswanya saat Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK).
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UIN Bukittinggi Arman Husni mengatakan pihaknya menyadari kejadian tersebut telah mengganggu nama baik Mahyeldi selaku gubernur.
"Kami unsur pimpinan dan seluruh Civitas Akademika UIN Bukittinggi menyampaikan penyesalan mendalam dan permohonan maaf atas kejadian tersebut yang sama sekali tidak diharapkan," kata Arman dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/8).
"Permohonan maaf ini juga kami sampaikan kepada segenap masyarakat Sumatera Barat. Sejatinya peristiwa ini tidak terjadi apalagi di dunia kampus," lanjutnya.
Arman mengatakan unsur pimpinan UIN Bukittinggi berserta pihak terkait telah mengambil langkah-langkah tindakan sesuai ketentuan kepada mahasiswa yang melakukan kehebohan saat gibernur datang.
Dia pun mengklarifikasi kejadian tersebut berdasarkan versinya. Arman mengatakan pihak kampus membantah adanya pengusiran.
"Sebagaimana diberitakan oleh berbagai media terjadi pengusiran adalah sangat tidak benar," tuturnya.
Arman menjelaskan kehadiran gubernur adalah atas undangan resmi Rektor UIN Bukittinggi. Dia mengklaim kedatangan gubernur juga disambut sangat antusias dan penuh riang-gembira.
"Yang ditunjukkan dengan tepuk tangan dan lambaian aneka atribut mahasiswa sambil diiringi oleh musik sampai beliau menempati kursi yang sudah disiapkan oleh panitia berserta unsur pimpinan UIN Bukittinggi," ujarnya.
Namun, kata Arman, tiba-tiba beberapa mahasiswa mengambil pengeras suara mengaku menyampaikan aspirasi. Arman menyebut mereka mengatasnamakan Dewan Mahasiswa (Dema).
"Penyampaian aspirasi tersebut dengan menggunakan mikrofon yang diambil dari meja MC," ujarnya.
"Aspirasi yang disampaikan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan tema dan materi serta topik yang disampaikan oleh Narasumber atau juga materi PBAK secara umum," imbuhnya.
Dia mengatakan mahasiswa yang menyampaikan aspirasi telah diamankan dan dibawa keluar oleh pihak panitia dan sekuriti bersamaan juga dengan masuknya waktu sholat Ashar.
Sementara itu, unsur pimpinan dan rombongan Gubernur pergi keluar untuk menunaikan salat ashar di Masjid Ulul Albab Kampus UIN Bukittinggi.
"Gubernur sambil bersalaman hangat dengan peserta PBAK yang berasal dari berbagai daerah dan juga dari luar Sumatera Barat menuju Masjid Ulul Albab Kampus UIN Bukittinggi," ucap dia.
Sebelumnya, Mahasiswa UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi mengusir Gubernur Sumbar Mahyeldi saat hendak memberikan pembekalan kepada mahasiswa baru pada Selasa (22/8). Video penolakan itu kini viral di sosial media.
Presiden Mahasiswa UIN Bukittinggi Ahmad Zaki mengatakan aksi itu merupakan bentuk solidaritas mahasiswa terhadap warga yang menolak Proyek Strategi Nasional (PSN) di Air Bangis.
Sebabbanyak warga yang akan terdampak atas PSN tersebut. Selain itu, belum ada itikad baik dari Gubernur Sumbar untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dan mendengarkan masukan warga.
"Dasar dari aksi yaitu pertama jelas itu bentuk pernyataan sikap mahasiswa UIN Bukittinggi menolak usulan PSN yang diusung gubernur," kata Zaki kepada CNNIndonesia.com, Rabu (23/8).
Ribuan warga Air Bangis telah melakukan aksi damai menolak PSN pada Senin (31/7) di Kantor Gubernur Sumbar. Demo yang berlangsung selama enam hari itu berujung pemulangan paksa masyarakat dan ada 17 orang yang sempat ditahan polisi.
(yla/ugo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar