10 Peneliti Negara OKI Belajar Pembuatan Vaksin di Bio Farma dan Unpad
Jakarta, Beritasatu.com - PT Bio Farma (Persero), holding BUMN farmasi dan Universitas Padjadjaran (Unpad) menjadi tempat 10 peneliti dari delapan negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) belajar mengenai teknologi pembuatan vaksin.
“Pelatihan ini melibatkan peneliti dari negara-negara OKI agar mereka mempunyai kemampuan dan kapasitas dalam memproduksi vaksin,” kata Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lucia Rizka di kampus Jatinangor, Unpad, Sumedang, dikutip Investor Daily, Selasa (19/9/2023).
Adapun peserta yang mengikuti kegiatan tersebut, yakni satu orang asal Iran, satu orang asal Malaysia, tiga orang dari Pakistan, satu orang dari Uganda, satu orang dari Kazakstan, satu orang dari Bangladesh, satu orang dari Mesir, dan satu orang dari Yordania.
Ia menjelaskan melalui program Comstech OIC Fellowship Programme Center of Excellence for Halal Vaccine and Biotechnology itu, peserta dari berbagai negara tersebut diberikan ilmu mengenai pembuatan vaksin. 10 peneliti tersebut melakukan pelatihan sejak 18 September hingga 2 Oktober 2023 di Laboratorium Sentral Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang. “Ini merupakan sarana bagus juga untuk memasarkan produk-produk kita ke negara-negara mereka,” kata Lucia Rizka.
Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan PT Bio Farma Sri Harsi Teteki mengatakan sebelum mengikuti pelatihan di Unpad, 10 peneliti tersebut telah mengikuti pelatihan mengenai pembuatan vaksin di Laboratorium Bio Farma selama 2 pekan. 10 peneliti itu diberi pemahaman, di antaranya, penelitian virologi, pengembangan virus, perkembangan produk biotechnology, pembuatan vaksin halal, pemanfaatan internet of things (IoT) untuk distribusi vaksin, dan membuat vaksin terbaru dengan platform teknologi mRNA.
“Saat di Bio Farma peserta belajar mengenai teknologi vaksin dari awal pembuatan, produksi, pengujian mutu (quality control/QC), jaminan mutu (quality assurance) hingga ke teknologi baru mRNA,” katanya.
Dia mengatakan pelatihan yang diberikan Biofarma dan Unpad pada peneliti itu diharapkan bisa menularkan ilmunya hingga membangun pabrik dan memproduksi vaksin sendiri di negara mereka masing-masing. “Diharapkan tujuan akhirnya di masa mendatang akan mempunyai pabrik vaksin juga di negara mereka,” kata Sri Harsi Teteki.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unpad, Hendarmawan mengatakan kolaborasi ini diharapkan akan menciptakan komunitas peneliti level tinggi untuk kesehatan dunia. “Ini adalah bagian penting dari strategi untuk meningkatkan kesehatan dunia,” kata Hendarmawan.
Bio Farma merupakan holing farmasi sekaligus induk usaha dari PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF).
Komentar
Posting Komentar