Bos AdaKami Ungkap Alasan Biaya Layanan Pinjol Tinggi - CNN Indonesia

 

Bos AdaKami Ungkap Alasan Biaya Layanan Pinjol Tinggi

Jumat, 22 Sep 2023 13:42 WIB

Dirut AdaKami Bernardino Moningka Vega mengatakan biaya layanan tinggi karena sudah mencakup asuransi. Asuransi menjadi penyumbang terbesar biaya layanan.

Dirut AdaKami Bernardino Moningka Vega mengatakan biaya layanan tinggi karena sudah mencakup asuransi. Asuransi menjadi penyumbang terbesar biaya layanan. (Tangkapan layar facebook AdaKami).

Jakarta, CNN Indonesia --

Pinjaman online (pinjolAdaKami merespons anggapan banyak orang soal biaya layanan terhadap nasabah yang terlalu tinggi.

Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega mengatakan biaya layanan sudah mencakup asuransinya. Menurutnya, biaya asuransi menjadi penyumbang terbesar dalam biaya layanan.

Bernardio mengatakan rincian biaya tersebut juga telah disampaikan ke nasabah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap kali nasabah tanda tangan perjanjian kredit, breakdown dari biaya-biaya tersebut sudah ada. Dan biaya yang terbesar di kita adalah biaya asuransi," katanya dalam wawancara dengan CNN Indonesia TV, Jumat (22/9).

Bernardio juga mengklaim pihaknya telah menaati aturan OJK mengenai biaya dan bunga yang dikenakan ke nasabah. Namun OJK telah mengimbau agar AdaKami menyesuaikan bunga yang dikenakan dengan tenor pinjaman.

Ia mengklaim OJK mengimbau AdaKami jika tenor dalam waktu singkat maka bunga bisa lebih tinggi. Sedangkan jika tenor lebih lama, maka bunga bisa diturunkan.

"Kita sudah dapat petunjuk itu dan kita akan koreksi," katanya.

Isu nasabah AdaKami bunuh diri awalnya ramai di kolom komentar Instagram. Ada akun yang mengaku sebagai pihak keluarga korban bunuh diri tersebut.

"@poldametrojaya keluarga saya bunuh diri karena tidak mampu membayar di AdaKami. Teror dan cacian hingga menjurus ke pemecatan dari pekerjaan membuatnya makin terpuruk," penggalan komentar akun tersebut, dikutip Kamis (21/9).

Mereka mengklaim korban bunuh diri pada Mei 2023 lalu. Namun, pihak keluarga selama ini bungkam karena malu membuka aib korban.

Setelah itu, sebuah utas muncul di X pada 17 September 2023. Dalam utas tersebut, peminjam diklaim seorang laki-laki beristri serta punya anak perempuan berusia 3 tahun.

Terduga korban disebut meminjam uang kepada AdaKami sebesar Rp9,4 juta. Namun, ia harus mengembalikan sekitar Rp18 juta-Rp19 juta imbas tingginya biaya administrasi.

Teror pun masuk dari DC yang diduga terafiliasi dengan AdaKami. Oknum debt collector tersebut bahkan membombardir telepon kantor sang korban yang disebut merupakan honorer di salah satu instansi pemerintahan.

Serangkaian teror tersebut diklaim memicu pemecatan korban. Ia pun berusaha menutupi alasan pemecatan tersebut kepada keluarganya dengan dalih tidak ada perpanjangan kontrak.

Usai dipecat, korban dikatakan menerima serangkaian teror berupa order fiktif. Per hari, ia disebut bisa didatangi oleh 5 sampai 6 driver ojek online berbeda yang mengantarkan pesanan makanan dan minuman.

Meski korban sudah menghembuskan napas terakhirnya, sang keluarga menyebut para DC tak percaya. Bahkan, teror DC hingga order fiktif itu diklaim masih terus berlanjut.

(fby/agt)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya