Dishub DKI Kaji Tarif Transjakarta, MRT dan LRT Dibedakan Berdasarkan Status Ekonomi Penumpang - inews
Dishub DKI Kaji Tarif Transjakarta, MRT dan LRT Dibedakan Berdasarkan Status Ekonomi Penumpang
JAKARTA, iNews.id - Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengkaji penerapan tiket berbasis akun atau account based ticketing (ABT) di tiga moda transportasi umum yakni Transjakarta, MRT dan LRT. Nantinya tiket terintegrasi dengan data KTP dan tarif disesuaikan dengan status ekonomi penumpang.
Kepala Dishub DKI, Syafrin Liputo menyebut penyesuaian tarif transportasi ini untuk memastikan subsidi atau Public Service Obligation (PSO) tepat sasaran.
"Iya tentu itu manfaat jangka panjangnya (subsidi tepat sasaran). Setelah kita mengumpulkan data-data profiling pengguna, kita bisa mengetahui apakah yang menggunakan angkutan umum massal itu domisili Jakarta-kah atau Bodetabek. Sekaligus penghitungan PSO yang lebih efisien, sehingga nanti menjadi lebih tepat sasaran untuk PSO-nya," ujar Syafrin, Senin (25/9/2023).
Menurut dia, uji coba sistem tersebut sudah dilakukan secara internal sejak Agustus 2023 lalu.
Editor : Reza Fajri
Follow Berita iNews di Google News
"Kita sudah uji coba sejak bulan lalu ya," ujar Syafrin.
Dengan sistem ABT tersebut, pihaknya optimistis bisa membedakan mana penumpang yang layak mendapatkan tarif subsidi dan mana yang akan dikenakan tarif normal.
"Iya (bisa bedakan)," kata Syafrin.
Komentar
Posting Komentar