Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memprediksi ledakan kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD terjadi pada akhir 2023 dan awal tahun 2024. Prediksi ini juga melihat keterkaitan adanya fenomena El Nino yang membawa panas ke darat.
Prediksi kejadian Demam Berdarah Dengue ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu saat peluncuran kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD.
Terlebih lagi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan fenomena El Nino akan memicu cuaca panas ekstrem di Indonesia. Puncaknya, ada di periode Agustus hingga Oktober 2023 dan terus berlanjut hingga awal 2024.
"Kita sebentar lagi, menurut BMKG, puncaknya panas nanti Oktober, lalu Oktober-November sudah mulai hujan dan kasusnya ya kalau liat tinggi itu di akhir tahun," ungkap Maxi di Hotel Raffles Jakarta pada Rabu, 27 September 2023.
"Jadi kemungkinan kita akan naik kasusnya (DBD) itu akan meledak nanti di akhir dan awal tahun. Kita justru waspada di situ. Surat edaran kami sudah dua kali diterbitkan terkait kewaspadaan terhadap DBD dan Kejadian Luar Biasa KLB) di daerah-daerah."
Pengaruh El Nino
Dalam 10 tahun terakhir, lanjut Maxi, Kemenkes melihat pengaruh El Nino bukan hanya pada DBD saja, melainkan penyakit-penyakit tropik lain.
"Ini (El Nino) betul-betul korelasinya sangat tinggi. Jadi kan suhu naik, kemudian ya ada angin memengaruhi kecepatan nyamuk, lalu ada kelembaban, ada curah hujan, saya kira sudah pasti akan memengaruhi," katanya.
Komentar
Posting Komentar