Gudang Rudal dan Depleted Uranium Dihancurkan Rusia, Ukraina Terancam Tidak Bisa Berperang
Sejak Minggu lalu, pasukan Rusia melancarkan 12 serangan kelompok terhadap berbagai sasaran di Ukraina.
Sasarannya termasuk fasilitas perbaikan pesawat dan kendaraan lapis baja Ukraina, kilang minyak, depot amunisi dan senjata buatan asing, pusat pelatihan penyabot Ukraina, dan akomodasi yang ditempati tentara bayaran asing.
Rudal dan drone berbasis darat dan udara dengan presisi tinggi dan jarak jauh dikerahkan selama serangan tersebut.
“Akibat serangan itu, kerusakan signifikan terjadi pada sistem logistik Angkatan Bersenjata Ukraina, yang beroperasi di arah Kherson dan Zaporozhye,” demikian klaim Kementerian Pertahanan Rusia, dilansir RT.
“Sebagian dari persediaan rudal jelajah dan cangkang uranium yang sudah habis” yang diberikan kepada Kiev oleh pendukung Barat telah dihancurkan, katanya. Beberapa peluncur roket dan sistem pertahanan udara buatan luar negeri juga terkena serangan.
Ukraina menerima rudal jelajah jarak jauh Storm Shadow/SCALP-Eg yang diluncurkan dari udara dari Inggris dan Prancis awal tahun ini. Amunisi tersebut telah digunakan oleh Kiev untuk menyerang sasaran-sasaran Rusia, termasuk yang berada di Crimea.
Melansir Sky News, Storm Shadows dikerahkan dalam serangan Ukraina terhadap markas besar Armada Laut Hitam Rusia di kota Sevastopol. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan lima rudal yang masuk telah dijatuhkan oleh sistem pertahanan udara, namun puing-puing yang dihasilkan merusak bangunan dan menyebabkan kebakaran. Seorang tentara dilaporkan hilang setelah serangan itu.
Lihat Juga: Menlu Rusia: AS Berperang Langsung dengan Moskow
Tidak ada komentar:
Posting Komentar