Ibu dan Anak di Kediri Diduga Tewas Kelaparan, Sempat Cek Kesehatan di Puskesmas By BeritaSatu - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Ibu dan Anak di Kediri Diduga Tewas Kelaparan, Sempat Cek Kesehatan di Puskesmas By BeritaSatu

Share This

 

Ibu dan Anak di Kediri Diduga Tewas Kelaparan, Sempat Cek Kesehatan di Puskesmas

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
September 21, 2023
Pihak Puskesmas Pesantren, Kediri, Jawa Timur, memberikan keterangan ke awak media, Kamis, 21 September 2023, terkait temuan mayat ibu dan anak di Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, sehari sebelumnya. Kedua korban tersebut diduga meninggal karena kelaparan.
Pihak Puskesmas Pesantren, Kediri, Jawa Timur, memberikan keterangan ke awak media, Kamis, 21 September 2023, terkait temuan mayat ibu dan anak di Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, sehari sebelumnya. Kedua korban tersebut diduga meninggal karena kelaparan.

Kediri, Beritasatu.com - Pihak Puskesmas Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, mengaku rutin melakukan pemeriksaan terhadap dua orang, ibu dan anak, yang diduga tewas kelaparan.

Sang ibu bernama Utami Sri Rahayu (66) diketahui mempunyai riwayat penyakit seperti asam urat, kolesterol, lambung, dan vertigo. Sedangkan, anaknya Arif Budiman (45) seorang penyandang disabilitas folio sejak kecil.

Utami Sri Rahayu dan Arif Budiman ditemukan meninggal di rumah mereka di Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (20/9/2023).

"Terakhir berkunjung (ke rumah Utami) tanggal 8 September 2023, kebetulan waktu itu dicek tiga bulanan kolesterol, gliserin, asam urat, dan semuanya. Kalau Bu Utami rutin ke sini (puskesmas), anaknya yang tidak bisa datang ke sini," kata Kepala Puskesmas Pesantren, Dwi Anugerahini, Kamis (21/9/2023).

Dwi menjelaskan, Arif, sang anak, tidak dapat melakukan aktivitas secara mandiri karena mengidap folio sejak kecil. Aktivitas sehari-hari Arif seperti makan, minum, buang air besar, dan sebagainya harus menunggu bantuan ibunya sendiri yakni, Utami.

Dari catatan puskesmas, Arif yang mengidap folio tersebut juga tidak dapat berbicara. "Ketika berobat, yang ke sini hanya bu Utami, sedangkan anaknya ini ketika sakit hanya di konsultasikan ke kami. Kemudian Puskesmas rutin mengunjungi ke rumahnya, untuk mengetahui kondisi yang bersangkutan," jelasnya. Utami rutin ke puskesmas sejak 2010.

Dwi Anugerahini menceritakan proses evakuasi korban, Rabu (20/9/2023). Saat ditemukan, keduanya meninggal di dalam rumahnya.

Utami, sang ibu, saat ditemukan pertama kali sudah dalam keadaan meninggal. Sedangkan Arif sebenarnya masih dalam kondisi hidup. Namun, kondisinya sudah sangat payah.

“Yang kami tahu, kondisi sudah buruk. Kami lakukan pertolongan semaksimal mungkin lalu kami akan rujuk, tapi meninggal dunia,” kata Dwi Anugerahini. Arif dinyatakan meninggal dunia sekitar 10 menit setelah ditemukan.

"Kami tidak bisa menyimpulkan penyebab pasti kematian karena kami datang (sudah) seperti itu. Jadi untuk mengetahui penyebab kematian pastinya kami tidak bisa menyimpulkan," kata Dwi Anugerahini.

Arif diduga meninggal karena kelaparan setelah sang ibunda yang biasa melayani kebutuhannya lebih dahulu meninggal. Karena Utami Sri Rahayu diduga sudah meninggal sekitar tiga hari sebelumnya maka kemungkinan besar selama itulah Arif tidak mengonsumsi makanan maupun minuman.

Seperti diberitakan, dua sosok ibu-anak tersebut ditemukan pertama kali oleh tetangga mereka, Sunarti (50), yang curiga karena kelambu rumah tersebut selalu tertutup.

Utami Sri Rahayu diketahui memiliki tiga anak. sang suami sudah meninggal sedangkan dua anak lainya tinggal di luar kota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages