Jangan Disepelekan! Penyakit Hipertensi Bisa Picu Serangan Jantung di Usia Muda
Selain kedatangannya yang mendadak, serangan jantung kerap kali tak menunjukkan tanda-tanda apa pun sebelum akhirnya tiba dan memicu kematian dalam waktu amat cepat. Tak heran, penyakit ini dikenal sebagai 'silent killer' imbas sifatnya yang membunuh secara diam-diam.
Sebagaimana diungkapkan oleh dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah dr Bambang Dwiputra, SpJP(K), ada banyak faktor pemicu penyakit jantung, yang mungkin berkontribusi satu sama lain hingga akhirnya memicu terjadinya serangan jantung. Di antaranya yang paling banyak, yakni tekanan darah tinggi atau hipertensi.
"Satu di antara tiga orang Indonesia itu mengidap darah tinggi. Jadi prevalensinya atau angka kejadian di masyarakat Indonesia itu cukup tinggi ternyata. Sekitar 30 persen masyarakat Indonesia mengidap darah tinggi," jelasnya dalam webinar 'Waspada Denyut Nadi Tidak Beraturan' dalam rangka menyambut Hari Jantung Sedunia, Kamis (21/9/2023).
"Darah tinggi ini kalau di dunia medis kita sebut sebagai silent killer, artinya dia pembunuh diam-diam. Kadang-kadang orang yang tensinya tinggi dia tidak merasakan apa-apa. Kemudian tiba-tiba dia tergeletak mendapatkan serangan jantung," imbuh dr Sebastian.
Bahkan menurutnya ada orang yang terlihat bugar dan sehat-sehat saja bisa mengalami serangan jantung. Hal ini biasanya didasari faktor risiko hipertensi yang tidak disadari pasien.
Di samping pentingnya menjauhi konsumsi rokok, menjaga asupan makan, dan rutin berolahraga, dr Sebastian juga mengingatkan perihal pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala. Terlebih mengingat, seringkali orang yang mengidap tekanan darah tinggi tidak mengalami gejala apa pun, hingga tiba-tiba serangan jantung datang.
"Oleh karena itu selain kita berolahraga secara teratur kita harus rutin melakukan medical check up atau pemeriksaan kesehatan berkala. Supaya apa tujuannya? Untuk skrining faktor risiko yang banyak tadi, kita pastikan kita terbebas dari semuanya," pungkas dr Sebastian.
Simak Video "Perhatikan Durasi Tidur untuk Hindari Risiko Serangan Jantung"
(vyp/kna)
Komentar
Posting Komentar