Kawasan Hutan Zona Tradisional Lereng Gunung Merapi Terbakar
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F09%2F1694189211-1920x1072.webp)
Magelang, Beritasatu.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di kawasan zona tradisional, kaki Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dalam peristiwa itu, 278 meter persegi lahan hangus dilahap si jago merah.
Rekaman video memperlihatkan saat api melalap kawasan hutan di lereng Gunung Merapi, tepatnya berada di Zona Tradisional, Blok Kali Batang, Resort Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi (PTNGM) Kecamatan Srumbung, Jumat (8/9/2023) sore.
Agar api tidak terus meluas membakar kawasan hutan itu, tim penanganan karhutla yang terdiri dari kepolisian, TNI, BPBD, relawan dan masyarakat terus berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya. Medan dan lokasi yang jauh membuat proses pemadaman terhambat.
Kasi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah Satu Magelang Sutris Haryanta mengatakan kejadian itu awalnya diketahui adanya laporan dari warga tentang kebakaran hutan sekitar pukul 15.00 WIB, dan tim penanganan karhutla langsung meluncur ke TKP.
"Kami langsung koordinasi dengan teman-teman Polsek Srumbung dan koramil, kemudian bergerak ke atas di samping itu juga langsung koordinasi dengan teman-teman dari BPBD Magelang. Lokasi ini berada di seksi pengolahan Taman Nasional wilayah 1 Magelang PTNGM," katanya.
Setelah kurang lebih satu jam petugas melakukan upaya pemadaman dengan menggunakan alat seadanya, akhirnya api berhasil padam.
Data dari pihak PTNGM menyebutkan, luasan lahan yang terbakar sekitar 278 meter persegi dan obyek yang terbakar berupa rumput semak dan ilalang kering.
"Dari puncak sekitar 7 sampai 8 kilo, untuk pemadaman tadi sekitar satu jam, ya dengan peralatan yang ada di sana itu, didukung dari teman-teman BPBD Magelang," tambahnya.
Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut dan saat ini Tim Penanganan Karhutla Kabupaten Magelang masih melakukan penyelidikan dan pendalaman atas peristiwa itu.
Komentar
Posting Komentar