Kemlu Ungkap WNI Diculik di Malaysia Alami Memar, Kini Pemulihan By CNN Indonesia

 

Kemlu Ungkap WNI Diculik di Malaysia Alami Memar, Kini Pemulihan

By CNN Indonesia
cnnindonesia.com
September 24, 2023
Ilustrasi. Kemlu RI mengatakan WNI berinisial F yang jadi korban penculikan di Malaysia kini dalam masa pemulihan. Ia mengalami luka memar. (Istockphoto/ Daniilphotos)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengungkap kondisi warga negara Indonesia (WNI) yang sempat diculik di Malaysia awal September ini.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Judha Nugraha mengatakan WNI berinisial F tersebut saat ini dalam kondisi baik. Ia sedang dalam proses pemulihan karena mengalami luka memar.

"Saat ini F dalam kondisi baik dan dalam proses pemulihan luka memar. KJRI Penang akan terus mendampingi F dan memonitor proses hukum di Malaysia," kata Judha dalam keterangan resmi, Minggu (24/9).

Judha pun menjelaskan kronologi awal penculikan F hingga diusut kepolisian Malaysia. Dia berujar pada 14 September, Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kuala Lumpur menerima pengaduan penculikan dan penyiksaan terhadap F.

KBRI pun melakukan pendalaman dan melaporkannya kepada PDRM (kepolisian Malaysia) untuk menangani lebih lanjut.

"Pasca penyelidikan PDRM, penculikan dan penyiksaan tersebut terkonfirmasi terjadi di wilayah Penang. Melalui koordinasi erat antara KBRI KL, KJRI Penang serta kerja sama erat dengan Kepolisian Malaysia, Saudari F berhasil diselamatkan pada tanggal 15 September 2023," ucap dia.

Untuk mengusut kasus itu, kata Judha, kepolisian meminta F untuk menunjukkan siapa saja orang-orang yang diduga terlibat dalam penculikan. Dari 13 orang yang ditunjukkan polisi, 10 di antaranya dikenal oleh F.

"Pada tanggal 22 September, setelah pemeriksaan selesai, F diserahkan PDRM ke KJRI Penang untuk ditampung di shelter KJRI Penang," tutur Judha.

F dilaporkan diculik dan dimintai tebusan 540.000 ringgit atau sekitar Rp1,7 miliar pada 7 September lalu. Dia diculik saat sedang berlibur di George Town bersama tiga temannya.

Mengutip Bernama, suami F yang khawatir lantas menyusul ke Malaysia dan melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian Kinrara di Selangor.

Polisi lantas meluncurkan operasi Scorpion Rantai guna menemukan F. Pada 17 September, polisi akhirnya menemukan F di sebuah rumah di Shah Alam, Selangor.

Korban ditemukan dengan luka di sekujur tubuh yang diyakini akibat dirantai, disundut rokok, dipukuli, dan diikat kabel.

Para pelaku penculikan sendiri merupakan mitra bisnis suami F. Motif penculikan diduga karena pelaku tak bisa membayar utang. Para tersangka sejauh ini sudah ditahan selama tujuh hari hingga 23 September. Mereka akan diselidiki menggunakan Pasal 3 (1) Undang-Undang Penculikan 1961.

(blq/tsa)

Baca Juga

Komentar