Kepala BMKG di Markas PBB: Sistem Peringatan Dini Bukan Sekadar Sirene - inews - Opsiin

Informasi Pilihanku

powered by Surfing Waves
demo-image

Kepala BMKG di Markas PBB: Sistem Peringatan Dini Bukan Sekadar Sirene - inews

Share This
Responsive Ads Here

 

Kepala BMKG di Markas PBB: Sistem Peringatan Dini Bukan Sekadar Sirene

inews.id
September 21, 2023
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan soal peringatan dini bencana di Markas PBB, New York, Amerika Serikat.

JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKGDwikorita Karnawati mengingatkan sistem peringatan dini bencana bukan sebatas penyebaran informasi atau sirene dengan suara yang keras. Penyebaran pengetahuan kepada masyarakat tentang mitigasi bencana juga penting.

Hal itu diungkapkan Dwikorita selaku "Permanent Representative Indonesia" untuk Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organization (WMO) di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat. Dwikorita menyebut sistem peringatan dini harus ditanamkan dengan cara dan pengetahuan yang mudah dimengerti, juga relevan atau sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Menurutnya, keberhasilan sebuah sistem peringatan dini bencana dapat terwujud jika “kesenjangan” pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam bertindak merespons cepat dan tepat terhadap peringatan tersebut semakin kecil.

“Indonesia memiliki banyak sekali ancaman bencana alam dengan jumlah populasi yang mencapai 275 juta orang. Kami (BMKG) berupaya membangun sistem peringatan dini yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan mempersempit kesenjangan dalam mendapatkan akses untuk keselamatan mereka,” ucap Dwikorita, Jumat (22/9/2023).

Dia mengatakan sistem peringatan dini yang efektif dan andal harus didukung oleh pemahaman masyarakat akan risiko bencana yang dihadapi serta cara penyelamatan diri secara mandiri, cepat, dan tepat. Selain itu, dilengkapi dengan sistem deteksi dini berdasarkan monitoring secara sistematis-berkelanjutan dan prediksi akurat terhadap perkembangan fenomena bahaya oleh lembaga yang berwenang.

Kemudian diperkuat dengan sistem komunikasi dan diseminasi informasi peringatan yang juga dituntut secara cepat, tepat dan akurat, serta upaya berkelanjutan untuk menguatkan kapasitas masyarakat dalam merespons peringatan tersebut secara cepat dan tepat.

“Pekerjaan rumah terbesar Indonesia dan banyak negara adalah memastikan masyarakat dan seluruh pihak paham dan mengerti bahaya apa yang mengancam mereka, dan selanjutnya mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan secara cepat dan tepat untuk penyelamatan diri, jika sewaktu-waktu terjadi bencana,” ucapnya.

Editor : Rizal Bomantama

Follow Berita iNews di Google News

Hal ini memperlihatkan literasi, edukasi, dan advokasi kebencanaan harus diberikan terus menerus secara berkelanjutan kepada masyarakat dan seluruh pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, para pemegang kebijakan, dan pihak swasta. Dari sisi komunikasi, peringatan dini tersebut harus disebarluaskan secara merata dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang terancam bencana dengan isi pesan dan instruksi yang jelas serta mudah dipahami untuk segera ditindaklanjuti dengan aksi yang cepat dan tepat.

“Tantangan terkait komunikasi adalah putusnya jaringan komunikasi di daerah bencana, hal ini perlu perhatian khusus, yakni dengan menyediakan saluran komunikasi berbasis satelit. Dengan begitu alur komunikasi tetap berjalan dengan lancar meskipun terjadi kerusakan infrastruktur karena bencana,” tuturnya.

Dwikorita menekankan keterlibatan aktif masyarakat menjadi kunci utama membangun sistem peringatan dini yang andal dan resilien. Pengetahuan, teknologi dan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat terkait bencana dan multibencana semakin memperkuat keberhasilan sistem peringatan dini yang dibangun pemerintah.

Editor : Rizal Bomantama

Follow Berita iNews di Google News

Tags-light.87e6c4da
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages