Kisah Gus Dur Temukan Makam Wali di Lasem Gresik
Gresik, Beritasatu.com - Desa Lasem yang terletak di pantai utara (pantura) di Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, rupanya menyimpan banyak situs peninggalan sejarah. Di Lasem Gresik ini, Gus Dur menemukan makam wali.
Banyak arkeolog dan sejarawan yang mengunjungi desa ini untuk melakukan penelitian menggali informasi peninggalan peradaban kehidupan ratusan tahun silam ini.
Salah satu situs peninggalan tersebut, adalah sebuah makam tua keramat yang kerap diziarahi oleh masyarakat, karena diyakini sebagai makam waliullah. Makam tersebut masih sangat terawat. Sekarang terlihat dikelilingi makam umum desa setempat.
Kepala Desa Lasem Khoiri menceritakan, makam tersebut adalah seorang tokoh yang disegani oleh masyarakat pantura kala itu. Namanya, Mbah Ajeg. Sosok Mbah Ajeg diyakini punya karisma dan cukup berwibawa kala itu, karena wawasan ilmunya yang luas dan dikenal sangat baik di masyarakat.
Menurut cerita yang dituturkan oleh pendahulunya, Mbah Ajeg berasal dari kerajaan Majapahit yang ditugaskan untuk menarik pajak sekaligus menyebarkan Islam di wilayah pantura Gresik.
"Ceritanya, dahulu ada seorang bangsawan dari kerajaan Majapahit narik pajak di wilayah pantura. Kemudian beliau bermukim di wilayah Desa Lasem, sambil menyebarkan agama Islam di wilayah sini," kata Khoiri, Jumat (1/9/2023).
Dia menceritakan, tidak jarang makam tersebut menjadi tujuan peziarah yang ingin mendapatkan berkah dari kewalian tokoh tersebut. "Biasanya didatangi peziarah dari Lasem dan luar Lasem. Ada yang juga dari luar kota," jelasnya.
Bahkan alumnus Ponpes Ihyaul Ulum Dukun ini menuturkan, makam tersebut pernah diziarahi oleh, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebelum menjadi presiden RI pada 1999.
“Saya mendengar dari masyarakat, sebelum beliau (Gus Dur) menjadi presiden pernah ziarah ke makam sini," terang Khoiri.
Khoiri bercerita, saat itu Gus Dur sempat tersesat ke Kecamatan Lasem, Jawa Tengah. Namun, akhirnya cucu pendiri NU tersebut mendapat isyarat lagi, Lasem yang disebut berada di Kabupaten Gresik dan akhirnya menemukan makam yang dimaksud.
"Waktu itu beliaunya sempat kesasar di Lasem Jawa Tengah sana. Dikiranya di sana makamnya. Lama-lama akhirnya menemukan Lasem Gresik. Lasem Gresik tidak ada lagi, kalau tidak di sini!" tambahnya.
Gus Dur pada masa hidupnya memang dikenal sering berkunjung ke makam-makam para wali Allah. Bahkan sering mengunjungi makam-makam yang tidak dikenal orang, bahkan divtempat yang jauh dari penduduk.
Selain, Gus Dur, ada pula mantan Bupati Gresik sekaligus ulama NU, KH Robbach Ma'sum juga pernah menziarahi makam tersebut.
"Pak KH Robbahch Maksum sebelum beliau mencalonkan jadi bupati, itu ziarah ke sini. Untuk periode pertama beliau juga ziarah ke sini pukul 12 malam, kemudian untuk periode kedua, beliau juga ziarah ke sini," jelasnya.
Khoiri berharap, dengan banyaknya ulama besar yang pernah mengunjungi makam tersebut, warganya memperoleh barokah. "Mudah-mudahan dengan barokahnya pak Yai yang datang ke sini, warga juga ada barokahnya," harapnya.
"Makam ini oleh pemerintah desa dirawat, tetapi tidak boleh dibangun permanen. Sebenarnya dari desa itu ada untuk rencana pembangunan, tetapi yang ada nilai sejarahnya itu tidak boleh disentuh oleh pemerintah. Khawatir nanti hilang sejarahnya. Jadi disuruh membiarkan seperti itu," jelasnya.
Khoiri berharap, ke depan, wilayahnya bisa dijadikan objek wisata religi dan edukasi sejarah. Karena selain terdapat makam tua, juga ada situs kuno yang masih terjaga keasliannya. Ditambah lagi terdapat wahana wisata kolam renang yang dibangun pemerintah desar setempat.
"Memang rencana kami dari pemerintah desa itu punya gambaran ingin dijadikan wisata religi, andaikata ada kolam renang kemudian terintegrasi dengan edukasi wisata religi. Alangkah makmurnya desa ini. Ada rencana seperti itu. Mudah-mudahan berhasil," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar