Operasi Pasar di Kudus, 3,5 Ton Beras Murah Ludes dalam Sekejap - Beritasatu

 Operasi Pasar di Kudus, 3,5 Ton Beras Murah Ludes dalam Sekejap



Kudus, Beritasatu.com - Sebanyak 3,5 ton beras yang dijual murah ludes tak sampai satu jam setelah diserbu mak-mak di Kudus Jawa Tengah, Jumat (8/9/2023). Sejumlah warga pun mengaku kecewa lantaran tak kabagian beras murah usai antre panjang. Tak hanya beras, telur dan minyak goreng murah juga ludes cepat dalam bazar gerakan pangan murah yang digelar Pemerintah Kabupaten Kudus.

Sari, salah satu warga Kudus, mengaku kecewa atas penyelenggara yang tak mengantisipasi aksi borong beras. Menurutnya, sejumlah warga terlihat membeli beras lebih dari ketentuan 10 kilogram per orang. Kondisi tersebut membuat antrean paling belakang tak kebagian.

Bulog menjual 2,5 ton beras dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) menjual 1 ton. Beras Bulog dijual seharga Rp 10.300 per kilogram. Sementara, harga beras di pasaran tingkat pengecer di Kudus menembus Rp 14.000 hingga Rp 15.000 per kilogram.

"Antre beli beras, tidak dapat. Harga beras mahal, tetapi di sini Rp 10.300, makanya antre. Antre setengah jam, dibela-belain waktunya," ucap Sari kepada Beritasatu.com.

Beras dari Gapoktan dijual seharga Rp 12.000 per kilogram ludes hanya dalam waktu 20 menit. Selain beras, telur sebanyak 200 kilogram yang disiapkan dengan Rp 25.000 per kilogram juga ludes dengan cepat. Harga telur di pasaran saat ini mencapai Rp 30.000 per kilogram.

Kabid Ketahanan Pangan Kabupaten Kudus, Ari Mulyani Mustikaningtyas mengatakan, program gerakan pangan murah yang rutin digelar satu bulan sekali merupakan upaya mengendalikan inflasi gejolak harga pangan. Diakuinya, harga beras saat ini terus merangkak naik. Pihaknya berharap, gerakan pangan murah mampu mengendalikan harga dipasaran.

"Dalam rangka stabilisasi harga pangan. Akhirnya nanti juga untuk pengendalian inflasi karena saat ini harga beras memang cenderung naik terus," kata Ari Mulyani saat mengumumkan informasi beras murah habis.

Selain beras dan telur, minyak goreng juga ludes diserbu masyarakat Kudus. Ke depannya, pihak Dinas Pertanian Kudus bakal melalukan evaluasi lebih lanjut untuk mengantisipasi aksi borong kebutuhan pokok yang dijual murah agar kebagian secara merata.

Program gerakan pangan murah kali ini merupakan upaya Pemkab Kudus dalam memotong rantai penjualan hasil pangan dari petani atau produsen langsung kepada konsumen.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya