Periksa Dokter Spesialis, Polisi Ungkap Fakta soal Siswi SD Korban Colok Mata di Gresik By BeritaSatu

 

Periksa Dokter Spesialis, Polisi Ungkap Fakta soal Siswi SD Korban Colok Mata di Gresik

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
September 22, 2023
Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan.
Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan.

Gresik, Beritasatu.com – Tim khusus (timsus) Polres Gresik mengungkap fakta baru kasus dugaan penganiayaan siswi SD hingga hampir buta karena dicolok tusuk bakso. Fakta baru itu diungkap polisi setelah memeriksa dokter spesialis mata yang menangani korban pertama kali saat kejadian pada 7 Agustus 2023 lalu.

Ternyata, dokter spesialis mata dari Rumah Sakit (RS) Cahaya Giri tidak menemukan adanya bekas kekerasan pada mata korban. Dengan demikian, tidak ada luka tusukan di mata kanan SAH (8), siswi kelas 2 SDN 236 Menganti Gresik.

“Kami sudah memeriksa ahli yakni dokter spesialis mata dari RS Cahaya Giri yang pertama kali menangani SAH. Yang perlu saya tekankan, pada saat kejadian pada 7 Agustus anak SAH ini langsung dibawa ke RS Cahaya Giri dan saat anak ini datang bersama orang tuanya, hasil pemeriksaan dokter tidak ditemukan adanya luka tusukan pada mata,” kata Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan di Mapolres Gresik, Jumat (22/9/2023).

Saat memeriksa menggunakan alat, dokter menemukan korban mengalami perbedaan fungsi mata. Ada penurunan penglihatan pada mata korban di sebelah kanan, sedangkan mata sebelah kiri dalam kondisi normal.

“Jadi di sini saya garis bawahi lagi agar tidak menjadi bola liar, bahwa dokter tidak menemukan adanya bekas luka tusukan,” terang Aldhino.

Aldhino menjelaskan secara fisik mata SAH normal alias tidak ada bekas tusukan maupun bekas luka akibat benda tumpul maupun benda tajam.

“Akan tetapi memang ada perbedaan fungsi penglihatan, yang sebelah kiri normal, dan sebelah kanan ada penurunan,” tegasnya.

Untuk itu, Polres Gresik saat ini mendalami faktor terjadinya penurunan penglihatan tersebut. Tidak menutup kemungkinan hal tersebut disebabkan korban pernah jatuh atau pernah kecelakaan maupun mengalami peristiwa lainnya.

“Itu (penurunan fungsi penglihatan) yang sedang kami dalami, mungkin sebelum kejadian korban pernah jatuh atau mungkin kecelakaan. Ini yang sedang kami selidiki,” katanya.

Sebelumnya, timsus juga telah melakukan pemeriksaan secara maraton terhadap 47 saksi, dan 156 siswa teman korban di SDN 236 Gresik mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Hasilnya, tidak ada yang mengetahui kejadian penusukan yang menimpa SAH pada 7 Agustus lalu.

Meski demikian, polisi sampai saat ini terus mencari saksi tambahan sambil menunggu hasil psikologis keluar guna mengungkap secara jelas apa yang sebenarnya terjadi.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya