Pj Gubernur NTT Cabut Aturan Laiskodat soal Masuk Sekolah Jam 5 Pagi
Kamis, 21 Sep 2023 18:18 WIB
Sejumlah pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) mengikuti apel pagi penerapan aktivitas sekolah mulai pukul 05.00 WITA di halaman SMA Negeri I Kupang di Kota Kupang, NTT, Rabu (1/3/2023). (Antara Foto/Kornelis Kaha)
Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Jakarta, CNN Indonesia --
Pj Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Ayodhia Gehak Lakunamang Kalake resmi mencabut aturan masuk sekolah pukul 05.30 Wita atau pagi buta di wilayah itu.
Sebelumnya aturan jam masuk sekolah di pagi buta itu ditelurkan Gubernur NTT 2018-2023 Viktor Bungtilu Laiskodat.
"Aturan masuk sekolah pukul 05.30 Wita resmi kami cabut," ujar Kalake, Kamis (21/9).
Kalake menjelaskan, murid SMAN 1 Kota Kupang dan SMAN 6 Kota Kupang kembali masuk sekolah seperti semula, yakni pada pukul 07.00 Wita. Sebelumnya dua sekolah yang berada di ibu kota provinsi NTT itu menjadi percontohan masuk sekolah jam 5 pagi.
Kalake menjelaskan murid SMAN 1 Kota Kupang dan SMAN 6 Kota Kupang kembali masuk sekolah seperti semula yakni pada pukul 07.00 Wita.
Sebelumnya, Gubernur Laiskodat menerapkan aturan masuk sekolah pukul 05.30 Wita. Regulasi itu diterapkan untuk sejumlah SMKN/SMAN di Kota Kupang. Kebijakan itu menuai beragam kritikan. Misalkan, minimnya angkutan umum saat pagi hari hingga tak ada dasar hukum dalam menerbitkan aturan tersebut.
Viktor--kala itu masih Gubernur--pernah mengatakan alasannya menelurkan kebijakan masuk sekolah di pagi buta. Hal itu ia sampaikan saat pertemuan bersama sejumlah kepala sekolah pada 28 Februari 2023.
"Anak itu harus dibiasakan bangun pukul 04.00 WITA. Pukul 04.30 WITA, mereka sudah harus jalan ke sekolah sehingga pukul 05.00 WITA sudah harus di sekolah. Supaya apa? Itu etos kerja," ujar Viktor dalam rekaman video pertemuan itu.
Menurutnya, anak setingkat SMA biasa tidur pukul 22.00 WITA dan bangun pukul 04.00 WITA. Dia yakin kebijakan baru itu akan terasa berat lantaran perubahan membutuhkan pengorbanan.
"Semua yang melakukan perubahan itu pasti sakit," tuturnya.
Baca berita lengkapnya di sini.
(tim/kid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar