September Hitam, Massa Lempar Bom Molotov ke Gedung Sate
Pantauan detikJabar di lokasi pukul 17.40 WIB, massa bergerak maju tepat ke depan gerbang Gedung Sate yang sudah diblokade dengan water barrier hingga kawat berduri.
Membuka yang mendekat awalnya membuka barikade barier yang dipasang, mereka juga memasang spanduk yang dibawa ke kawat berduri hingga melempar plastik berisi cairan.
Bukan cuma itu, massa juga menyalakan flare dan petasan hingga melempar bom molotov ke dalam area Gedung Sate. Petugas kepolisian yang awalnya berjaga di depan pagar, bergeser ke arah belakang.
Hingga pukul 18.02 WIB, massa masih bertahan di depan Gedung Sate. Massa meminta Pj Gubernur Jawa Barat untuk keluar menemui.
Sebelumnya, massa meminta pihak dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk datang keluar menemui. Korlap aksi 'September Hitam', Arya Pradana mengatakan, aksi ini digelar dengan tiga tuntutan utama.
"Ada beberapa tuntutan, pertama kasus HAM yang belum terselesaikan dan meminta Pj Gubernur untuk menekan ke pemerintah pusat," kata Arya saat diwawancarai.
Tuntutan kedua, Arya menyebut konflik agraria saat ini sedang jadi persoalan yang banyak terjadi di Indonesia seperti kasus Rempang hingga Dago Elos yang sempat menjadi sorotan.
"Masalah Rempang yang kita tahu persoalan agraria banyak menimpa Indonesia, juga Dago Elos," tegasnya.
Tuntutan terakhir, Arya menginginkan agar persoalan sampah di Bandung Raya dan Jawa Barat bisa ditangani serius. "Saat ini di Jabar kita krisis tempat sampah dan di beberapa tempat itu overload yang membuat sampah berceceran dan meminta Pj Gubernur untuk menyelesaikan," ujarnya.
Arya mengatakan, massa memberi waktu 4x24 jam kepada Pemprov Jabar untuk merespon tuntutan mahasiswa. Jika tidak, Arya menegaskan mahasiswa akan datang kembali dan bahkan duduki Gedung Sate Bandung.
"Ketika sekarang hari ini pemerintah tidak melakukan klarifikasi, layak bagi kita untuk menduduki gedung ini dan kita memberi waktu 4x24 jam untuk itu," tutup Arya.
(bba/yum)
Komentar
Posting Komentar