Arab Saudi Bereaksi soal Perang Hamas Palestina vs Israel
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fakcdn.detik.net.id%2Fvisual%2F2023%2F02%2F27%2Fmenlu-saudi-pangeran-faisal-bin-farhan-al-saud_169.png%3Fw%3D400%26q%3D90)
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, pada Minggu (8/10) menyerukan diakhirinya eskalasi kekerasan menyusul serangan mendadak terhadap Israel yang dilakukan militan Palestina Hamas, pada Sabtu (7/10).
Israel kemudian membalas dengan menggempur daerah kantong Palestina di Gaza pada Minggu (8/10), yang menewaskan ratusan orang sebagai pembalasan atas salah satu serangan Hamas paling berdarah dalam sejarah, yang menewaskan beberapa ratus orang warga Israel.
Serangan udara Israel menghantam blok perumahan, terowongan, masjid dan rumah pejabat Hamas di Gaza, hingga menewaskan lebih dari 400 orang, termasuk 20 anak-anak. Tindakan itu sesuai dengan janji Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk melakukan "balas dendam yang hebat" kepada Hamas.
Seperti dilansir Arab News, Senin (9/10), komentar Pangeran Faisal muncul saat dia menerima panggilan telepon dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken. Mereka membahas bahaya eskalasi militer yang terus berlanjut, dan perlunya mencari cara untuk meredakan ketegangan.
Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataannya menyebut bahwa mereka membahas perlunya komunitas internasional bersatu untuk memitigasi dampak krisis dengan cara berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
Sebelumnya pada Minggu (8/10), Pangeran Faisal juga menerima telepon dari Menteri Eropa dan Luar Negeri Prancis Catherine Colonna. Keduanya membahas perkembangan terkini di Gaza dan perlunya menghentikan eskalasi.
Pangeran Faisal menekankan bahwa Arab Saudi menolak atas warga sipil yang dijadikan target dalam kekerasan. Dia menyatakan perlunya Israel dan Palestina menghormati hukum kemanusiaan internasional.
Dia juga menerima panggilan telepon dari Menteri Luar Negeri Belanda Hanke Bruins Slot untuk membahas situasi konflik Israel-Palestina.
Arab Saudi dan Israel belakangan disebut-sebut tengah dalam rencana normalisasi hubungan, yang diprakarsai AS. Namun, eskalasi militer yang terjadi antara Israel dengan militan Hamas diprediksi bisa menggagalkan rencana normalisasi hubungan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar