AS Berpotensi Gagal Bayar Utang Sebesar Rp486.491 Triliun Gara-Gara Pemerintah Terancam Tutup
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.inews.co.id%2Fmedia%2F600%2Ffiles%2Finews_new%2F2021%2F01%2F07%2Freu_kongres_as.jpg)
WASHINGTON, iNews.id - Kebuntuan pembahasan anggaran di DPR yang membuat pemerintah AS terancam tutup menimbulkan kekhawatiran bagi investor terkait kelayakan kredit negara adi kuasa tersebut.
Penolakan Kongres AS atas usulan anggaran Pemerintah AS yang dipimpin Presiden Joe Biden, membuat AS berada di ambang gagal bayar utang sebesar 31,4 triliun dolar AS atau setara Rp486.491 triliun.
Drama penolakan Kongres AS atas plafon anggaran, telah menimbulkan kekhawatiran di Bursa Wall Street. Selain itu, lembaga pemeringkat Moody's juga telah memperingatkan bahwa hal itu dapat merusak kelayakan kredit AS.
Sebelumnya, Moody's memberikan peringkat “Aaa” untuk pemerintah AS dengan prospek stabil, yaitu kelayakan kredit tertinggi yang diberikan kepada peminjam.
Sementara Fitch telah menurunkan peringkat "Aaa" pemerintah AS sebanyak satu notch pada Agustus menjadi "AA+", peringkat yang sama yang diberikan oleh S&P Global pada tahun 2011.
Pada Sabtu (30/9/2023), Kongres AS telah meloloskan kebijakan anggaran sementara yang berlaku hingga 45 hari ke depan, tepatnya pada 17 November 2023. Hal itu, menunjukkan akan terjadi diskusi intensif baru di Kongres dan Senat AS untuk mencegah potensi terjadinuya penutupan pemerintahan AS.
Jika kesepakatan tidak dapat dicapai pada tanggal 17 November 2023, jutaan pekerja AS akan sekali lagi menghadapi penundaan gaji, termasuk sekitar dua juta personel militer, dan lebih dari dua juta pekerja sipil di seluruh negara.
Meskipun Kongres AS telah menyetujui kebijakan anggaran sementara, pendanaan untuk bantuan baru bagi Ukraina ternyata tetap diblokir. Pemerintah AS telah memberikan bantuan lebih dari 75 miliar dolar AS kepada Ukraina sejak perang dimulai pada Februari 2022.
Presiden Joe Biden dikabarkan akan menekan Kongres AS dalam beberapa hari ke depan untuk memberikan tambahan sebesar 24 miliar dolar AS untuk bantuan ke Ukraina dan kebutuhan internasional lainnya di tengah invasi Rusia yang sedang berlangsung.
“Dalam kondisi apa pun, kami tidak dapat membiarkan dukungan Amerika terhadap Ukraina terhenti,” kata Biden.
Laporan media menyebutkan, Senat AS telah mengusulkan rancangan undang-undang bipartisan untuk mengirimkan sekitar 6 miliar dolar AS ke Ukraina, namun belum diloloskan oleh Partai Demokrat.
Editor : Jeanny Aipassa
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar