Pilihan

Benarkah Intelijen Israel Lengah Cegah Serangan Hamas? By CNN Indonesia

 

Benarkah Intelijen Israel Lengah Cegah Serangan Hamas?

By CNN Indonesia
cnnindonesia.com
Ledakan yang disebabkan serangan pejuang Hamas ke Israel pada Sabtu (7/10). (REUTERS/MOHAMMED SALEM)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bagi warga Palestina di Gaza, pandangan Israel tidak pernah jauh dari perhatian mereka. Drone pengintai terus-menerus berdengung dari langit.

Perbatasan yang sangat aman dipenuhi dengan kamera keamanan dan tentara yang berjaga. Badan-badan intelijen menggunakan sumber daya dan kemampuan dunia maya untuk menarik sejumlah informasi.

Namun, mata Israel seakan tertutup menjelang serangan gencar yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh kelompok militan Hamas, yang kemudian mampu merobohkan penghalang perbatasan Israel.

Seperti dilansir AP, Hamas mengirim ratusan militan ke Israel untuk melakukan serangan berani yang telah menewaskan ratusan orang dan menghancurkan wilayah tersebut.

Bukan rahasia lagi, badan-badan intelijen Israel telah memperoleh aura yang tak terkalahkan selama beberapa dekade karena serangkaian pencapaiannya.

Israel telah menggagalkan rencana terhadap mereka yang disebarkan di Tepi Barat. Intelijen Israel juga diduga memburu agen Hamas di Dubai dan dituduh membunuh ilmuwan nuklir Iran di jantung wilayah Iran.

Bahkan ketika upaya mereka gagal, lembaga-lembaga seperti Mossad, Shin Bet dan intelijen militer Negeri Zionis itu tetap mampu mempertahankan "mistik" mereka.

Namun, serangan akhir pekan lalu dari Hamas, membuat reputasi Israel diragukan dan menimbulkan pertanyaan tentang kesiapan negara tersebut dalam menghadapi musuh yang lebih lemah, tapi memiliki tekad yang kuat.

Israel disebut lengah karena serangan bertepatan dengan hari libur besar Yahudi. Lebih dari 48 jam kemudian, militan Hamas terus memerangi pasukan Israel di dalam wilayah Israel, dan puluhan warga Israel ditahan Hamas di Gaza.

"Ini adalah kegagalan besar," kata Yaakov Amidror, mantan penasihat keamanan nasional Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, seperti dilansir AP, Selasa (10/10). "Operasi ini sebenarnya membuktikan bahwa kemampuan (intelijen) di Gaza tidak bagus," tambahnya.

Amidror menolak memberikan penjelasan atas kegagalan tersebut, dan mengatakan bahwa pelajaran harus diambil ketika masalah sudah mereda.

Laksamana Muda Daniel Hagari, Kepala Juru Bicara Militer Israel, mengakui bahwa tentara berhutang penjelasan kepada publik. Namun menurutnya sekarang bukan waktu yang tepat. "Pertama kita lawan, lalu kita selidiki," ujar Daniel Hagari.

Ada yang mengatakan masih terlalu dini untuk menyalahkan kesalahan intelijen semata. Mereka menunjuk pada gelombang kekerasan tingkat rendah di Tepi Barat yang mengalihkan sejumlah sumber daya militer di sana.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek