BPOM India Temukan Lagi Obat Sirup Beracun
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F10%2F1696428220-1358x906.webp)
New Delhi, Beritasatu.com - Regulator obat-obatan India telah menemukan lagi sirup obat batuk dan sirup anti-alergi beracun yang dibuat oleh Norris Medicines. Hal ini terungkap hanya beberapa bulan setelah sirup obat batuk buatan India dikaitkan dengan kematian 141 anak-anak di berbagai negara.
Obat-obatan tersebut terkontaminasi dengan dietilen glikol (DEG) atau etilen glikol (EG), kandungan yang sama yang ditemukan dalam sirup obat batuk yang menyebabkan kematian di Gambia , Uzbekistan dan Kamerun pada pertengahan tahun lalu.
Komisaris Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Negara Bagian Gujarat, India, HG Koshia mengatakan kepada Reuters, pada Rabu (4/10/2023). bahwa mereka memeriksa pabrik Norris bulan lalu, dan memerintahkan pabrik tersebut untuk menghentikan produksi.
BACA JUGA
“Perusahaan itu gagal total dalam parameter kepatuhan praktik manufaktur yang baik. Sistem air yang memadai tidak ada. Unit penanganan udara juga tidak memenuhi standar. Demi kepentingan kesehatan masyarakat yang lebih besar, kami memerintahkan unit tersebut untuk menghentikan produksi,” tegas Koshia.
Pihak Norris tidak menanggapi email yang meminta komentar. Nomor kantornya juga tidak aktif ketika dihubungi Reuters.
Regulator obat federal, Organisasi Pengendalian Standar Obat Pusat (CDSCO), juga menemukan tiga jenis sirup anti-alergi yang dibuat oleh Laboratorium Fourrts (India) yang terkontaminasi DEG dan EG.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada bulan Agustus mengatakan, bahwa sejumlah sirup obat yang dijual di Irak memiliki tingkat DEG dan EG yang tidak dapat diterima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar