Diteriaki Gemoy oleh Anak Buah Kaesang, Prabowo Bingung
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F10%2F1697859446-5565x3710.webp)
Jakarta, Beritasatu.com - Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto bingung ketika diteriakin gemoy oleh para kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang saat ini dipimpin Kaesang Pangarep. Momen ini terjadi saat Prabowo memberikan sambutan di deklarasi PSI terhadap dirinya dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024 di Djakarta Theater, Selasa (24/10/2023) malam.
Awalnya, Prabowo mengaku terlihat agak muda sekarang karena bisa belajar dari pengalaman hidup.
"Pelajaran kadang-kadang memang kita harus mengalami cobaan, kadang-kadang kekalahan adalah pelajaran yang bagus dan kadang-kadang terlalu banyak keberhasilan juga kurang begitu baik, membuat orang kadang-kadang istilah bahasa Jawanya, bukan saya bisa bahasa Jawa, kemelinti, jadi saya waktu masih muda, sekarang agak muda," canda Prabowo.
Mendengar hal itu, sontak ratusan kader PSI yang hadir langsung terpingkal. "Emang lu bilang gue tua? Enak aja lu!," kata Prabowo.
"Jadi, apa (kalau bukan tua)?" tanya Prabowo lagi.
"Gemoy!" seru ratusan kader PSI.
Mendengar kata itu, Prabowo bingung karena merasa asing sehingga dia kembali bertanya kepada kader PSI yang hadir di acara tersebut.
"Gemoy? Apa itu gemoy?" tanya Prabowo sambil senyum. Para kader PSI pun menyambutnya dengan tertawa.
Diketahui, gemoy adalah kata yang biasa digunakan kelompok milenial dan Gen Z untuk mengganti kata gemas. Dengan pelafalan yang lebih kekinian, kata gemas kini kerap disampaikan dalam percakapan sehari-hari dengan sebutan gemoy.
Pada kesempatan itu, Prabowo mengakui dirinya sudah tidak garang lagi sebagaimana penilaian sejumlah pihak. Prabowo kini sudah berubah menjadi ramah dan suka bercanda.
"Ada yang mengatakan Pak Prabowo sudah berubah ya? Sekarang sudah banyak bercandanya, sudah tidak galak lagi kayak dulu," tandas dia.
Prabowo mengatakan, alasan terbesar dia adalah kekalahan di Pilpres melawan mantan rivalnya Joko Widodo. Dia mengaku kekalahan tersebut telah menjadikannya pelajaran hidup sehingga mengubah caranya bersikap.
"Ya namanya sudah dua kali kalah ya. Jadi saudara-saudara, benar ini, ini benar ya, ini pengalaman hidup," pungkas Prabowo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar