Fenomena Medan Magnet di Deli Serdang Jadi Lokasi Wisata Dadakan
Deli Serdang, Beritasatu.com - Ruas jalan yang baru diaspal dua bulan lalu di kawasan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, telah menjadi lokasi wisata dadakan. Lokasi ini viral dan dinamakan medan magnet, setelah di ruas jalan ini kendaraan baik mobil maupun sepeda motor, bisa berjalan tanpa menghidupkan mesin.
Fenomena unik ini menarik perhatian terutama kaum milenial. Fenomena medan magnet ini terjadi di Jalan Besar Kutalimbaru, Dusun Tanduk Benua, Desa Suka Makmur, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Setelah menjadi viral selama beberapa pekan di media sosial, banyak warga dari dalam dan luar Kabupaten Deli Serdang datang ke lokasi ini untuk menguji sensasi unik ini.
Bukan hanya warga sekitar, bahkan warga dari luar daerah Kabupaten Deli Serdang juga datang untuk mengalami sendiri fenomena medan magnet itu. Di ruas jalan tersebutm kendaraan tetap bisa bergerak maju dan mundur tanpa harus menghidupkan mesin.
William, seorang remaja dari Kota Binjai, Sumatera Utara, mengaku mengetahui fenomena medan magnet ini dari media sosial. Ia datang dari jauh hanya untuk mengalami sensasi unik di ruas jalan yang terkenal dengan medan magnetnya ini.
"Kami awalnya melihatnya dari media sosial, jadi karena saya penasaran dengan medan magnet ini, saya datang dari jauh. Setelah mencoba, ternyata benar adanya, kendaraan bisa berjalan tanpa mesin. Sensasinya sangat seru, terutama bagi orang yang penasaran," kata William.
Indah Lusia Lubis, seorang ibu rumah tangga dari Kota Medan, juga merasa terkejut dengan fenomena alam medan magnet di ruas jalan Kabupaten Deli Serdang. Ia datang dari jarak lebih dari satu jam dari Kota Medan hanya untuk mengalami fenomena ini.
"Awalnya saya pikir ini hanya hoaks dari media sosial, ternyata benar. Ketika saya mencobanya, kendaraan berjalan dengan sangat cepat, seperti ditarik oleh magnet, tanpa perlu menghidupkan mesin," ujar Amei.
Kepala Stasiun Geofisika Kabupaten Deli Serdang, Agus Riyanto, mengonfirmasi adanya medan magnet yang lebih tinggi di ruas jalan tersebut. Namun, pihaknya akan terus melakukan penelitian untuk memahami pengaruh gaya gravitasi dengan menggunakan alat Grafiti Meter.
"Fakta bahwa terdapat perbedaan nilai data sekitar 100 titik rata-rata menunjukkan bahwa ada anomali di daerah tersebut akibat medan magnet di sekitarnya, mungkin disebabkan oleh endapan material magnetis seperti besi dan lainnya. Namun, kami akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah ada pengaruh Gravitasi di tempat tersebut dengan menggunakan alat Grafiti Meter," jelasnya.
Komentar
Posting Komentar