Hamas Bantah Keterlibatan Iran dalam Serangan ke Israel: Ini Kejutan bagi Semua Orang - Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM - Mantan perwira intelijen dan militer Amerika Serikat (AS) menyebut Iran kemungkinan besar memainkan peran penting dalam serangan kelompok Hamas ke Israel.
Hamas disebut menggunakan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dan taktik canggih dalam serangannya terhadap Israel, Sabtu (7/10/ 2023 ).
Operasi Hamas dari penggunaan kapal cepat, penyanderaan, hingga mengerumuni musuh, dinilai menunjukkan pendekatan yang sering digunakan Iran.
“Kecanggihan dan kompleksitas serangan itu tampaknya melampaui apa yang bisa dilakukan Hamas sendiri,” ujar seorang mantan pejabat senior intelijen AS, Senin (9/10/ 2023 ), dilansir NBC News.
Namun dalam sebuah wawancara, seorang pejabat senior Hamas, Ali Baraka, membantah kabar Iran mendukung atau menyetujui operasi tersebut.
“Ini merupakan kejutan bagi semua orang, termasuk Iran,” kata Baraka, Senin.
Baca juga: Alasan Hamas Palestina Lancarkan Serangan Mendadak ke Israel
Baraka menyebut Iran mendukung Hamas, tapi pihaknya tidak memberi tahu soal serangan ke Israel itu.
“Kami tidak memberi tahu mereka bahwa ada operasi yang akan dilakukan pada dini hari tanggal 7 Oktober.”
“Setelah operasi dimulai, kami memberi tahu Iran," jelasnya.
Bantahan Iran
Diberitakan The Guardian, Iran juga dengan tegas membantah laporan bahwa mereka terlibat langsung dalam perencanaan serangan Hamas terhadap Israel.
Iran membantah memberikan persetujuan dan bersikeras bahwa Hamas adalah operasi politik yang independen.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, juga mengatakan AS tidak mengetahui langsung keterlibatan Iran.
Baca juga: Israel Panas Dingin, Perang Melawan Hamas Memakan Waktu Lebih Lama dari Perkiraan Mereka

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, diketahui berbicara dengan Hamas pada Minggu (8/10/2023).
Namun, tidak ada bukti bahwa Iran telah memberikan dukungan logistik atau perencanaan sebelumnya.
“Dalam kasus khusus ini, kami belum melihat bukti bahwa Iran mengarahkan atau berada di balik serangan khusus ini, tetapi yang pasti ada hubungan yang panjang," ujar Blinken, Senin.
Israel Balas Serangan Hamas
Pemerintah Israel secara resmi menyatakan perang dan memberikan lampu hijau untuk langkah militer yang signifikan.
Langkah Israel itu untuk membalas Hamas atas serangan mendadaknya.
Baca juga: Israel Evakuasi 260 Mayat dari Lokasi Konser Musik di Gurun Pasir yang Diserang Hamas
Dikutip dari AP News, jumlah korban melebihi 1.100 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka di kedua sisi.
Lebih dari 40 jam setelah Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke luar Gaza, pasukan Israel masih berperang melawan militan yang bersembunyi di beberapa lokasi.
Setidaknya 700 orang dilaporkan tewas di Israel.
Jumlah korban jiwa yang sangat besar itu belum pernah dialami negara ini selama beberapa dekade.
Kemudian, lebih dari 400 orang tewas di Gaza.
Israel mengatakan pihaknya mengerahkan pasukan khusus untuk mencoba merebut kendali empat situs Israel dari pejuang Hamas, termasuk dua kibbutzim yang dimasuki militan dalam serangan mereka.
Baca juga: Fadli Zon: Kita Tidak Bisa Menyebut Hamas Sebagai Teroris

Sebagai informasi, The Wall Street Journal melaporkan pada hari Minggu bahwa para pejabat keamanan Iran membantu Hamas merencanakan serangan mendadak dan menyetujuinya pada pertemuan di Beirut Senin lalu, menurut anggota senior Hamas dan Hizbullah.
Journal melaporkan bahwa para perwira di Korps Garda Revolusi Islam Iran telah bekerja dengan Hamas sejak Agustus untuk merancang serangan udara, darat, dan laut yang canggih.
Sebelumnya, Hamas melancarkan serangan mendadak dengan menembakkan rentetan roket ke Israel selatan dan tengah, Sabtu (7/10/2023).
Militan Palestina di Gaza itu menembakkan roket yang mematikan dan mengirim orang-orang bersenjata ke wilayah Israel dalam peningkatan konflik yang telah berlangsung lama.
Militer Israel mengatakan sekitar 2.200 roket diluncurkan dari Jalur Gaza ke Israel.
Selain itu, kelompok bersenjata disebut menyusup ke Israel melalui darat, laut, dan udara dengan paralayang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel
Sponsored Content
Memasuki akhir tahun 2023, iklim politik Indonesia mulai memanas jelang pesta demokrasi yang sudah didepan mata, ini dia berita terkini seputar pemilu 2024 yang tidak boleh anda lewatkan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar