Imbas Beras Mahal, Pedagang Bubur Ayam di Bogor Gigit Jari
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F1430214721.jpg)
Bogor, Beritasatu.com - Harga beras yang semakin mahal membuat bagi pedagang bubur ayam di Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, gigit jari. Pasalnya, omzet penjualan bubur ayam, turun hingga 30%
Ainil Yakin, salah satu pedagang bubur ayam di Cileungsi mengaku harga beras di pasaran saat ini mencapai Rp 14.000 per kilogram (kg). Padahal biasanya dia membeli beras pera medium sebagai bahan baku bubur seharga Rp 11.000 per kg.
Meski tidak menaikkan harga jual bubur ayam, tetapi penjualannya merosot karena porsi per mangkuknya harus menyesuaikan. Biasanya dalam sehari, Ainul bisa membawa uang Rp 800.000 jika dalam satu dandang habis. Namun kenaikan harga beras, ia hanya bisa membawa pulang Rp 500.000.
"Mau jual itu bingung berapa, sekarang Rp 10.000 per porsi," ungkap Ainul Yakin.
Dia berharap pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga beras di pasaran.
Berdasarkan panel harga pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Senin (9/10/2023), rata-rata harga beras medium mengalami penurunan 0,38% menjadi Rp 13.150 per kg dari hari sebelumnya. Harga beras medium makin menjauhi harga ecerean tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 10.900 - Rp 11.800 per kg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar