Indonesia Jadi Destinasi Investasi yang Banyak Diminati
Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjelaskan bahwa Indonesia kini menjadi salah satu destinasi investasi paling diminati di dunia. Penyebab utamanya adalah kinerja luar biasa dalam penanaman modal yang mengungguli banyak negara pesaing.
Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Kerja Sama Regional dan Multilateral Kementerian Investasi, Fajar Usman, saat berbicara dalam diskusi di Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) ke-61 yang berlangsung di Bali pada Selasa, 17 Oktober 2023.
"Salah satu keunggulan Indonesia adalah sebagai destinasi global untuk investasi langsung asing (FDI) dan telah berhasil masuk ke dalam 20 besar negara penerima investasi," kata dia.
Selain itu, Indonesia juga meraih peringkat tinggi dalam hal kerangka investasi. Menurut data dari Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perdagangan dan Pembangunan (Unctad), skor fasilitas investasi Indonesia mencapai 18.
Posisi ini menempatkan Indonesia di peringkat kedua, sejajar dengan Thailand. Singapura dan Malaysia berada di peringkat pertama dengan skor 19. Data ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam menciptakan lingkungan investasi yang mendukung.
Menurut Fajar, populasi yang besar dan tenaga kerja yang berkualitas merupakan faktor kunci yang membuat ekonomi Indonesia menjadi menarik bagi investor. Sebagai anggota G20, Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil. Bahkan, saat Indonesia memimpin Presidensi G20 tahun sebelumnya, banyak negara memberikan apresiasi atas keberhasilan Indonesia dalam penyelenggaraan acara tersebut.
"Indonesia seringkali menjadi pilihan utama untuk berinvestasi karena memiliki sumber daya yang melimpah, terutama dalam sektor industri manufaktur. Selain itu, Indonesia telah berkomitmen untuk berkontribusi dalam mengatasi krisis iklim, serta menerapkan prinsip-prinsip environmental, social, and governance," tambahnya.
Pemerintah Indonesia juga telah melakukan perbaikan signifikan dalam iklim investasi melalui sejumlah kebijakan dan insentif. "UU Cipta Kerja, sebagai contoh, memberikan kemudahan dan peluang investasi yang lebih besar," ujarnya.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga menawarkan berbagai insentif bagi para investor yang tertarik untuk menanamkan modal di Indonesia, termasuk libur pajak, tunjangan pajak, fasilitas impor, dan potongan pajak istimewa.
Menurut data yang dirilis oleh BKPM, realisasi penanaman modal di Indonesia justru mengalami peningkatan pesat selama pandemi Covid-19. Pada tahun 2019, investasi industri mencapai Rp 215,9 triliun dan meningkat menjadi Rp 272,9 triliun pada tahun 2021. Sementara itu, pada tahun 2021 dan 2022, realisasi investasi mencapai Rp 325,4 triliun dan Rp 497,7 triliun masing-masing.
Kementerian Investasi menegaskan komitmennya untuk terus mempermudah proses investasi, menciptakan lingkungan investasi yang kondusif, dan memberikan dukungan optimal kepada para investor. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memajukan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Indonesia terus menjadi tujuan yang menarik bagi investor dalam berbagai sektor ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar