Ini Upaya-upaya yang Dilakukan Indonesia dalam Konflik Israel-Palestina
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F09%2F1694170074-1102x620.webp)
Jakarta, Beritasatu - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Muhammad Iqbal menyampaikan sikap Pemerintah Indonesia soal perang Israel-Palestina. Menurut Iqbal, dari awal terjadinya konflik, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk melakukan peningkatan partisipasi (engagement) di tingkat internasional.
"Ibu Menlu sudah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak di level internasional, pertama ya waktu itu beliau bertemu dengan Dewan Keamanan (DK) PBB," tutur Iqbal dalam jumpa pers di kantor Kemenlu, Jumat (13/10/2023).
Dalam pertemuan itu dikatakan Iqbal, disampaikan bahwa perlunya untuk membahas secara khusus masalah ini di DK PBB yang berfokus untuk menghentikan kekerasan yang terus terjadi.
BACA JUGA
"Karena tanpa menghentikan kekerasan kita tidak bisa meng-address humanitarian concern (menyelesaikan masalah kemanusiaan) dan kita khawatir akan lebih banyak korban-korban sipil yang berjatuhan," ujar dia.
Kemudian, Menlu juga telah melakukan sejumlah komunikasi dengan mitra-mitra di Organisation of Islamic Cooperation (OIC) dan International Committee of the Red Cross (ICRC).
"Dengan presiden ICRC membahas masalah permintaan dukungan untuk evakuasi WNI dari jalur Gaza, juga secara spesifik meminta agar ICRC dapat mengiinisiasi koridor kemanusiaan karena dengan itu kita bisa mengatasi masalah kemanusiaan yang terjadi di wilayah konflik saat ini," jelas Iqbal.
Kemenlu dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman saat ini juga sedang mengevakuasi empat warga negara Indonesia (WNI) dari Tel Aviv, Israel menuju Yordania.
Data pemerintah menunjukkan ada 143 WNI yang tersebar di wilayah konflik Israel-Palestina. Ada 10 WNI berada di Gaza yang menjadi pusat peperangan Israel dan militan Hamas. Sisanya, 133 WNI berada di luar Gaza. Sebanyak 39 WNI berada di Tepi Barat, 94 pelajar di wilayah Sapir, Israel. Namun, hanya empat dari 133 WNI yang ada di luar Gaza bersedia untuk meninggalkan wilayahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar