Intelijen Ukraina: Tentara Rusia Kelaparan, Saking Lemahnya Pakai Rompi Anti-Peluru Pun Tak Sanggup - Tribunnews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Intelijen Ukraina: Tentara Rusia Kelaparan, Saking Lemahnya Pakai Rompi Anti-Peluru Pun Tak Sanggup - Tribunnews

Share This

 Intelijen Ukraina: Tentara Rusia Kelaparan, Saking Lemahnya Pakai Rompi Anti-Peluru Pun Tak Sanggup

2:40 Estimated 560 Words EN Language
tribunnews.com

Intelijen Ukraina: Tentara Rusia Kelaparan, Saking Lemahnya Pakai Rompi Pun Tak Sanggup

TRIBUNNEWS.COM - Intelijen Ukraina mengklaim laporan tentang seorang tentara Rusia yang kelaparan di garis depan pertempuran karena tidak mendapat suplai logistik.

Klaim intelijen Ukraina itu merujuk pada hasil sadapan percakapan telepon mereka terhadap tentara Rusia tersebut.

Prajurit Rusia itu disebutkan mengaku dia sangat lemah karena kekurangan makanan dan air.

Saking lemahnya, sampai-sampai dia tidak bisa mengenakan rompi antipeluru yang berat.

Baca juga: Dikirim ke Medan Perang Pakai Lapis Baja Butut Soviet, Tubuh Tentara Rusia Berserakan di Avdiivka

Hasil sadapan terhadap tentara Rusia itu diunggah Intelijen Pertahanan Ukraina pada Kamis (19/10/2023).

Dalam unggahan video berdurasi dua menit tersebut, terdengar percakapan yang tampaknya terjadi antara seorang tentara Rusia yang tidak dikenal dan istrinya.

“Kami belum mendapat makanan yang diantar selama tiga minggu,” kata tentara itu kepada istrinya, menurut terjemahan Kyiv Post.

“Hari ini sudah hari ketujuh sejak kami dibawakan air,” curhat sang prajurit.

Tentara tersebut kemudian bercerita, dia sangat lemah karena kekurangan nutrisi sehingga dia tidak bisa lagi mengenakan rompi antipeluru yang berat di garis depan, kata laporan itu.

"Persetan! Saya sudah melepas rompi antipeluru, saya tidak punya kekuatan untuk memakainya," tambahnya, menurut lansiran Kyiv Post.

“Apa bedanya? (pakai atau tidak pakai rompi) Itu tidak masuk akal. Lagipula prajurit yang terluka tidak dibawa keluar (pertempuran),” kata si prajurit.

Tentara tersebut, kata laporan itu, juga mengeluh karena tidak ada pejabat Rusia yang “peduli sama sekali,” dan menambahkan bahwa unitnya telah kehilangan sekitar 100 orang “dalam beberapa hari.”

"Serangan itu gagal. Semuanya kacau, semua orang terbunuh," katanya.

Disclaimer, keaslian audio tersebut belum bisa diverifikasi secara independen.

Audio bisa didengarkan melalui tautan berikut: KLIK

Baca juga: Pertempuran Ganas di Avdiivka, Ukraina: Rusia Kehilangan Lebih dari 600 Tentara dalam Satu Hari

Sebuah lapis baja Rusia BTR-50 era Soviet tampak hancur di Avdiivka, sebuah kota yang terletak di Oblast Donetsk, Ukraina timur.
Sebuah lapis baja Rusia BTR-50 era Soviet tampak hancur di Avdiivka, sebuah kota yang terletak di Oblast Donetsk, Ukraina timur.

Rusia Kalah Besar di Pertempuran Avdiivka

Belum diketahui secara jelas di mana tepatnya tentara tersebut bertempur.

Namun, dalam beberapa pekan terkahir, Rusia dilaporkan menderita kerugian besar dalam pertempuran sengit dengan pasukan Ukraina upaya merebut kembali Avdiivka.

Avdiivka, sebuah desa penting di wilayah Donetsk tenggara Ukraina, sempat dikuasai pasukan Moskow.

Namun, Avdiivka direbut kembali oleh Ukraina pada September lalu.

Belakangan, Rusia berupaya merebutnya kembali dalam salah satu upaya ofensif terbesarnya dalam beberapa bulan terakhir.

Secara strategis, desa ini menjadi pintu gerbang pasukan Ukraina ke wilayah-wilayah yang diduduki Rusia.

Baca juga: Rusia Kerahkan Lumba-lumba Tempur ke Garis Depan Lawan Serangan Amfibi Pasukan Ukraina di Krimea

Prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di parit di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia di dekat Avdiivka, Donetsk, tenggara Ukraina, pada 8 Januari 2022.
Prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di parit di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia di dekat Avdiivka, Donetsk, tenggara Ukraina, pada 8 Januari 2022.

Percakapan melalui telepon tersebut tampaknya memberikan wawasan baru mengenai rendahnya semangat militer Rusia.

Hal ini diklaim Ukraina telah menjadi masalah bagi pasukan Moskow sejak Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

Awal bulan ini, rekaman video yang diposting ke Facebook oleh seorang jurnalis menunjukkan pasukan Rusia mengeluh dan mengutuk karena tidak memiliki cukup pelatihan, perbekalan, atau makanan.

"Tidak ada peluru, tidak ada granat, tidak ada kantong, tidak ada makanan, tidak ada air. Benar-benar berantakan!" kata seorang tentara Rusia dalam video tersebut, menurut Natalie Musumeci dari Insider.

Video tersebut tampak memperlihatkan beberapa tentara berkerumun di tengah lebatnya hutan.

“Kami dikirim ke sini tanpa pelatihan, tanpa apa pun. Mereka meniduri kami,” kata tentara yang lain.

Video Keluhan Tentara Rusia Itu Bisa dilihat DI SINI

(oln/BI/*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages