Jakut Tingkatkan Pengawasan terhadap Cacar Monyet
Jakarta, Beritasatu.com - Suku Dinas (sudin) Kesehatan Jakarta Utara (Jakut) terus memperkuat pengawasan terhadap gejala penyakit menular cacar monyet (monkeypox) di masyarakat meskipun belum ada kasus yang terkonfirmasi di wilayah tersebut.
Kepala Sudinkes Jakarta Utara, Dr Lysbeth Regina Pandjaitan, menyatakan bahwa peningkatan pengawasan dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan di tingkat puskesmas maupun rumah sakit, khususnya jika terlihat gejala seperti ruam atau lesi pada tubuh seseorang yang diduga terkena cacar monyet.
"Monkeypox ini mirip dengan cacar, mengandung nanah, dapat mengelupas dan rontok. Sedikit khas, tidak hanya terbatas pada wajah, telapak tangan, telapak kaki, tetapi juga bisa muncul di daerah kelamin," ujar Lysbet di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Selasa (24/10/2023).
Lysbeth menjelaskan bahwa hingga saat ini belum melaporkan adanya kasus cacar monyet di Jakut, sehingga program vaksinasi cacar massal belum diluncurkan di wilayah tersebut.
"Karena tidak ada kasusnya, baik yang masih diduga maupun yang sudah terkonfirmasi, maka vaksinasi massal untuk ini belum diperlukan," katanya.
Bagi pasien yang dicurigai karena melakukan kontak erat dengan penderita, akan mendapatkan pendampingan untuk dirujuk ke rumah sakit. Lysbeth mendorong masyarakat Jakarta Utara untuk tidak ragu memeriksakan kondisi kesehatan mereka di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Virus cacar monyet dapat menular tidak hanya antarmanusia, tetapi juga antar hewan seperti tupai, monyet, atau tikus yang terinfeksi orthopoxvirus kepada manusia. Penularannya dapat melalui kontak langsung dengan kulit, melalui mulut ke mulut, dari mulut ke kulit, dan juga melalui kontak seksual atau dengan alat kelamin.
Menurut Lysbeth, cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan membatasi kontak dengan kasus dicurigai terkena cacar monyet. Ciri-ciri dari penyakit ini seperti, yaitu terdapat bintil-bintil merah pada kulit atau daerah kelamin.
Komentar
Posting Komentar