Kota Perbatasan Rafah Diserang Israel Ketiga Kalinya
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fakcdn.detik.net.id%2Fvisual%2F2023%2F10%2F10%2Fsuasana-mencekam-gaza-di-bombardir-israel_169.jpeg%3Fw%3D400%26q%3D90)
Kota Rafah yang menjadi perbatasan di Jalur Gaza, Palestina, dilaporkan diserang oleh Israel pada Selasa (11/10). Sejauh ini, ini merupakan serangan ketiga yang terjadi di kota perbatasan tersebut.
Organisasi Sinai for Human Rights, seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (11/10), mengatakan serangan ketiga di Rafah ini terdiri dari empat rudal yang menargetkan warga Palestina di pinggir jalan.
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fakcdn.detik.net.id%2Fcommunity%2Fmedia%2Fvisual%2F2023%2F10%2F11%2Fhoror-sisa-puing-festival-musik-israel-yang-diserang-hamas-1_169.jpeg)
Seorang sumber menjadi salah satu saksi mata ketika Rafah diserang untuk yang kedua kalinya. Serangan tersebut dilaporkan terjadi di tanah antara gerbang Mesir dan Palestina dengan kerusakan berat di sisi Gaza.
Meski demikian, AFP melaporkan pihak militer Israel tidak dapat membenarkan atau membantah serangan di perbatasan tersebut.
Selain itu, serangan ke kota Rafah yang dilakukan sejak Senin (9/10) itu menyebabkan perbatasan tersebut ditutup. Meski demikian, kedua belah pihak tidak dapat mengonfirmasi kabar tersebut.
Rafah merupakan kota perbatasan yang menjadi wilayah tempat warga Palestina bisa menyeberang ke Semenanjung Sinai. Sisa dari Rafah terbagi menjadi wilayah yang dikelilingi laut dan Israel.
Di sisi lain, Presisden Mesir Abdel Fattah al-Sisi sempat mengeluarkan pernyataan terkait perang antara kelompok militan Palestina Hamas dan Israel. Sisi mengatakan ekskalasi konflik di Gaza ini "sangat berbahaya".
Menurut kantor berita negara, MENA, Sisi menegaskan Mesir tidak akan membiarkan masalah Israel dan Hamas diselesaikan dengan mengorbankan orang lain. Pernyataannya ini merupakan referensi yang jelas soal risiko perang yang akan membawa gelombang pengungsi dari Palestina ke Sinai.
Dilansir Reuters, sejumlah sumber keamanan Mesir mengatakan pemerintah Kairo tengah bergerak cepat mencegah eksodus atau perpindahan besar-besaran warga Palestina di Jalur Gaza ke Semenanjung Sinai, usai Israel membom jalur penyeberangan keluar Gaza pada Selasa (10/10) lalu.
Dua sumber keamanan itu menyebut Mesir telah mendesak Israel untuk menyediakan jalan yang aman bagi warga sipil di Jalur Gaza. Mesir tak mau warga Gaza nantinya melarikan diri ke barat daya menuju Sinai.
Sejalan dengan ini, Ahmad Salem dari Yayasan Hak Asasi Manusia Sinai melaporkan militer Mesir saat ini tengah mengambil posisi baru di dekat perbatasan dan berpatroli guna memantau kawasan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar