Mengorek Hubungan Ambigu Hamas dan Iran Perangi Israel
Iran baru-baru ini dituduh membantu Hamas menyusun rencana untuk menyerang Israel.
Pemerintah Ebrahim Raisi juga dituduh sejumlah pihak menggelontorkan dana ke kelompok itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua pihak ini memiliki musuh yang sama yakni Israel. Terlepas dari itu, bagaimana sebetulnya hubungan Hamas dan Iran?
Hubungan Hamas dan Iran menjadi sorotan usai media asal Amerika Serikat, Wall Street Journal (WSJ) merilis laporan yang menyebut Angkatan Bersenjata Iran (IRGC) membantu Hamas menyusun rencana untuk menyerang Palestina.
Dalam laporan itu, anggota militer Iran bekerja sama dengan Hamas sejak Agustus lalu. Dia membantu Hamas merencanakan operasi kompleks yang melibatkan serangan udara, darat, dan laut.
Rincian operasi itu kemudian disempurnakan dalam beberapa pertemuan di Beirut, Libanon. Pertemuan ini melibatkan para pejabat IRGC dan empat kelompok militan yang didukung Iran, termasuk Hamas dan Hizbullah.
Iran membantah tuduhan ini. Perwakilan Iran di PBB menyebut keputusan Hamas melakukan serangan dilakukan mereka sendiri.
Menurut laporan CNN, Hamas memiliki hubungan yang ambigu dengan Iran. Dalam beberapa tahun terakhir, Hamas bahkan berbalik menentang Iran karena dukungannya terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad, selama perang saudara di negara tersebut.
Perang saudara di Suriah mempertemukan Assad dan sekutu-sekutunya, yang sebagian besar merupakan kelompok minoritas Alawi dan Syiah, melawan gerakan oposisi yang sebagian besar terdiri dari Muslim Sunni.
Hamas merupakan organisasi Sunni, sedangkan poros perlawanan Iran sebagian besar adalah Syiah.
Namun, keretakan itu mulai berakhir saat Suriah menormalisasi hubungan dengan negara-negara kuat di kawasan seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Perang proksi Syiah-Sunni pun berakhir. Ini lantas membuat Iran dan Hamas mengalihkan fokus mereka ke Israel.
Lanjut baca di halaman berikutnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar